REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemantau iklim Uni Eropa melaporkan bahwa pada September lalu merupakan bulan September terpanas yang pernah tercatat sepanjang sejarah. Dilansir dari Sciencealert, Selasa (10/10/2023), sebagian besar wilayah dunia dilanda cuaca hangat yang tidak sesuai musim.
Copernicus Climate Change Service (C3S) dalam sebuah laporan melaporkan, suhu udara permukaan rata-rata pada bulan September sebesar 16,38 derajat Celsius adalah 0,93 derajat Celsius di atas rata-rata bulan tersebut pada tahun 1991-2020 dan 0,5 derajat Celsius di atas rekor sebelumnya pada tahun 2020. Rekor suhu biasanya dipecahkan dengan margin yang jauh lebih kecil, mendekati sepersepuluh derajat.
Laporan tersebut mengatakan bahwa angka tersebut merupakan bulan terpanas sejak tahun 1940 dengan suhu 1,75 derajat Celsius lebih panas dibandingkan rata-rata bulan September pada periode pra-industri tahun 1850-1900.
“Kita telah melalui bulan September yang paling menakjubkan dari sudut pandang iklim. Ini sungguh di luar dugaan,” kata Direktur C3S Carlo Buontempo, kepada AFP.