Kamis 28 Mar 2024 21:50 WIB

Brasil dan Prancis Luncurkan Program Senilai Rp 17 Triliun untuk Lindungi Hutan Amazon  

Brasil dan Prancis sepakat hentikan deforestasi untuk perlambat pemanasan global.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Friska Yolandha
Brasil dan Prancis mengumumkan peluncuran program investasi di hutan hujan Amazon Brasil dan Guyana, yang melibatkan dana swasta dan publik sebesar 1 miliar euro.
Foto: AP Photo/Andre Penner
Brasil dan Prancis mengumumkan peluncuran program investasi di hutan hujan Amazon Brasil dan Guyana, yang melibatkan dana swasta dan publik sebesar 1 miliar euro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Brasil dan Prancis mengumumkan peluncuran program investasi di hutan hujan Amazon Brasil dan Guyana, yang melibatkan dana swasta dan publik sebesar 1 miliar euro (sekitar Rp 17,1 triliun) selama empat tahun ke depan. Pengumuman ini disampaikan selama kunjungan tiga hari Presiden Prancis Emmanuel Macron ke negara Amerika Selatan tersebut, di mana ia mendarat pada Selasa di Belem, dekat muara Amazon, dan bertemu dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.

“Berkumpul di Belem, di jantung Amazon, kami, Brasil dan Perancis, negara-negara Amazon, telah memutuskan untuk bergabung untuk mempromosikan peta jalan internasional untuk perlindungan hutan tropis,” kata mereka dalam pernyataan bersama seperti dilansir Reuters, Kamis (28/3/2024).

Baca Juga

Mereka berkomitmen untuk bekerja sama menghentikan deforestasi di Amazon pada tahun 2030 guna berkontribusi memperlambat pemanasan global. Kesepakatan ini juga dinilai penting, mengingat dua tahun lagi Brazil akan menjadi tuan rumah KTT Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belen pada tahun 2025.

“Kedua presiden menyatakan komitmen mereka terhadap konservasi, restorasi dan pengelolaan hutan tropis dunia yang berkelanjutan, dan setuju untuk menjalankan agenda ambisius, termasuk mengembangkan instrumen keuangan inovatif, mekanisme pasar dan pembayaran jasa lingkungan,” demikian pernyataan tersebut.

Macron dan Lula naik perahu sungai untuk mengunjungi proyek pembangunan berkelanjutan untuk memproduksi coklat di sebuah pulau dekat Belem, dan bertemu dengan para pemimpin Adat.

Pada acara tersebut, Macron memberikan penghargaan kepada pemimpin adat Suku Kayapo dan aktivis lingkungan hidup, Raoni Metuktire, dengan penghargaan National Order of the Legion of Honor, penghargaan tertinggi di Prancis, atas perjuangannya melindungi hutan hujan dan hak-hak masyarakat adat.

Terlepas dari masalah yang terjadi di masa lalu, hubungan antara Prancis dan Brazil telah pulih dari titik terendah pada tahun 2019 ketika Macron memimpin gelombang tekanan internasional terhadap Presiden saat itu Jair Bolsonaro atas kebakaran yang terjadi di Amazon. Bolsonaro menuduh Macron dan negara-negara G7 lainnya memperlakukan Brazil seperti koloni.

“Setelah empat tahun gerhana dan terhentinya hubungan politik antara kedua negara pada masa kepresidenan Bolsonaro, kami sedang dalam proses meluncurkan kembali hubungan bilateral dan kemitraan strategis dengan Brasil,” kata seorang penasihat presiden Prancis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement