REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pegadaian merilis obligasi dan sukuk berwawasan sosial berkelanjutan (social bonds and sukuk) tahap I 2024. Instrumen investasi ini dapat dipesan mulai 11 Juni hingga 20 Juni 2024 dengan target dana terkumpul sebesar Rp 400 miliar.
Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Zulfan Adam dalam penyataannya di Jakarta, Jumat (14/6/2024) mengatakan, berdasarkan pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), obligasi dan sukuk Pegadaian menduduki peringkat idAAA (Triple A) dan idAAA (sy) (Triple A Syariah) yang merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo.
Berdasarkan capaian peringkat tersebut, pihaknya dinilai memiliki kemampuan yang superior untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut.
Dengan begitu, ia mengatakan bahwa para investor tidak perlu khawatir atas pengelolaan dana yang diinvestasikan di Pegadaian.
"Hal ini mengingat kinerja operasional maupun kinerja keuangan perusahaan sangat sehat, serta risiko investasi yang dilakukan pun minimal, sehingga dapat menguntungkan bagi investor," ucap Zulfan.
Dalam perilisan produk investasi kali ini, terdapat dua kupon obligasi yang ditawarkan, yaitu Seri A (370 hari) dengan indikasi imbal hasil 6,25-6,80 persen serta Seri B (3 tahun) dengan indikasi imbal hasil 6,30-6,85 persen.
Pegadaian menggandeng tujuh perusahaan sekuritas sebagai joint lead underwriter (JLU), yakni PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.
Zulfan menuturkan jika sebelumnya pembelian produk obligasi dan sukuk Pegadaian hanya dapat dilakukan melalui korporat, kini masyarakat dapat berinvestasi secara ritel sebagai investor individu atau perorangan dengan nominal pembelian mulai dari Rp 5 juta atau kelipatannya. Pembelian secara ritel tersebut dapat dilakukan melalui aplikasi PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) dan PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIGHTS).