REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Partai Golkar, Syafi Fabio Djohan menaruh harapan besar kepada Pramono Anung-Rano Karno (Doel) yang pada Kamis 20 Februari 2025 resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2025-2030.
Syafi optimistis, keduanya akan membawa Jakarta lebih baik dan merealisasikan janji kampanye dalam masa pemerintahannya untuk menjadikan Daerah Khusus Jakarta (DKJ) lebih maju.
“Saya yakin Jakarta ke depan akan semakin maju, tentunya kami sebagai mitra sekaligus pengawas pemerintah provinsi akan terus bersinergi guna merealisasikan janji kampanye pasangan Gubernur Mas Pramono juga Bang Doel,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (22/2/2025).
Syafi menjelaskan, sebagai kepala daerah di Jakarta keduanya akan menghadapi peluang dan tantangan di wilayah yang saat ini sangat penuh keragaman dengan segala persoalannya tersebut.
“Jakarta merupakan provinsi atau wilayah yang dikenal sangat beragam dari semua aspek begitupun persoalannya. Semoga dengan segala dinamikanya ini, pasangan Pramono Anung dan Bang Doel bisa meningkatkan kesejahteraan dan keamanan serta kenyamanan masyarakat,” terangnya.
Menurutnya, Pramono Anung bersama Bang Doel juga sangat perlu lebih membawa Jakarta ke arah yang lebih baik lagi dalam menjalankan kebijakan dan pembangunannya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
''Sebagai wilayah yang sudah menjadi Ibu Kota negara Indonesia, pasangan Pramono dan Bang Doel, ini bisa menjalankan kebijakan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Semua ini tentunya untuk membawa Jakarta ke arah yang lebih baik,'' terang Syafi Djohan.
Terakhir, Syafi berharap agar Pramono Anung dan Bang Doel dapat bersinergi, berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk dengan para legislator di DPRD DKI.
“Sebagai wakil rakyat asal daerah pemilihan Jakarta Barat yang meliputi Kecamatan Palmerah, Tamansari, Grogol Petamburan, Kebon Jeruk, dan Kembangan, ini mudah mudahan bisa menjadi jembatan aspirasi antara pemimpin dan rakyatnya,” kata dia Syafi Djohan.