Sabtu 24 Apr 2010 04:46 WIB

Pesawat Ulak Alik Militer AS Diluncurkan

Proyek ini bisa menjadi awal peluncuran pesawat ulak alik militer
Foto: bbc.co.uk
Proyek ini bisa menjadi awal peluncuran pesawat ulak alik militer

LONDON--Satu prototipe pesawat ruang angkasa yang dibuat untuk militer Amerika Serikat (AS) telah diluncurkan ke orbit dari Florida. Pesawat X-37B, yang merupakan versi kecil pesawat ulak-alik ruang angkasa, diluncurkan dari pangkalan Angkatan Udara Tanjung Canaveral pukul 23.52 GMT.

Pesawat militer ini tidak berawak dan akan kembali ke bumi sendiri tanpa kendali pusat kontrol, yang merupakan sejarah baru dalam program ruang angkasa AS. Pesawat itu akan membawa kembali sejumlah percobaan ke bumi untuk diperiksa dan dianalisa.

Dengan ukuran panjang sembilan meter dengan lebar 4,5 meter, pesawat yang bisa digunakan kembali ini berukuran seperempat dari ukuran pesawat ulak-alik ruang angkasa, dan mesinnya ditempel di bagian belakang agar bisa berganti orbit.

Sementara, pesawat ulak-alik mempergunakan sistem sel tenaga matahari, pesawat militer ini mendapat energi dari matahari dan batere lithium-ion.

Proyek rahasia

Tujuan utama dan biaya program ini masih rahasia. Akan tetapi, sejumlah penerbangan awal akan bisa membuat para pejabat mengevaluasi kinerja pesawat dan memastikan komponen dan sistem yang ada berfungsi.

"Demonstrasi teknologi terpenting dalam penerbangan pertama ini adalah pesawat itu sendiri," ujar Gary Payton, dari program ruang angkasa Angkatan Udara AS kepada wartawan, Jumat (23/4). "Meluncurkan pesawat ke orbit, membuka pintu pesawat, memfungsikan penangkap energi matahari, mengetahui perilaku kendali saat di orbit, dan membawanya pulang ke bumi."

Pesawat X-37B diluncurkan secara vertikal dengan mempergunakan roket Atlas V. Angkatan Udara AS mengatakan, pesawat ini akan digunakan untuk menguji sistem pengarahan, navigasi dan kendali canggih, sistem perlindungan suhu, serta struktur suhu tinggi.

Pentagon tidak mengumumkan durasi misi ini, namun pesawat X-37B dirancang untuk mengorbit hingga 270 hari. "Sejujurnya, kami tidak tahu pasti kapan pesawat itu akan kembali. Semua tergantung pada kemajuan percobaan yang dilakukan di orbit dan demonstrasi di luar orbit," ujar Payton.

Setelah misi ini selesai, satu perintah akan dikirim dari bumi agar pesawat menyalakan mesin dan kembali menembus atmosfir untuk mendarat.

Pesawat ruang angkasa militer

Kemudian pesawat itu menavigasi sendiri perjalanan pulang ke landasan pacu utama di pangkalan Angkatan Udara Vandendberg, Kalifornia.

Pesawat X-37B mulai dibuat tahun 1999 sebagai program badan ruang angkasa Amerika Serikat, NASA, namun badan ini menyerahkan proyek itu ke pentagon bulan September 2004.

Dengan demikian Angkatan Udara bisa menjelaskan disain pesawat namun tujuan proyek ini tetap rahasia.

Dr Joan Johnson-Freese, kepala departemen keamanan nasional dan pengambilan keputusan di universitas Angkatan Laut, Rhode Island, mengatakan militer akan menunggu apakah proyek ini bisa membuahkan satu kemampuan baru; "Kemungkinan saat ini Angkatan Udara Amerika menjalankan proyek itu dan menunggu apakah akan ada hasil yang baik.

"Jika iya, mereka akan melanjutkan. Namun jika tidak, ini hanya akan menjadi salah satu proyek percobaan yang kemudian dihentikan."

Pesawat kedua

Angkatan Udara Amerika telah memesan pesawat percobaan kedua dari kontraktor utama Boeing; dan pesawat ini dijadwalkan untuk diluncurkan tahun 2011.

Spekulasi mengenai tujuan pesawat ini menimbulkan tuduhan bahwa proyek ini bisa membawa kita ke era dimana ruang angkasa akan dipersenjatai.

Payton menjawab, "Saya tidak mengerti bagaimana ini bisa disebut mempersenjatai ruang angkasa. Ini hanya versi terbaru kegiatan pesawat ulak alik di ruang angkasa. Angkatan Udara memiliki misi militer di ruang angkasa dan pesawat baru ini bisa membantu kemi menjalankan misi itu dengan lebih baik."

Dr Johnson-Freese mengatakan, "Mereka pernah mengungkap mengenai kemampuan untuk menjelajahi ruang angkasa. Sejarah menunjukkan bahwa Angkatan Udara memang ingin memiliki pesawat ruang angkasa yang mempunya kemampuan untuk itu."

"Jika ternyata pesawat itu memang bagus, pesawat itu bisa menjadi satelit yang bisa digerakkan. Misalnya dipindahkan ke selat Taiwan dan bisa mengelak upaya menjatuhkannya. Pesawat itu bisa melakukan kegiatan yang hingga kini masih berupa satu fiksi belaka."

sumber : bbc.co.uk/indonesia
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement