Sabtu 01 May 2010 02:12 WIB

PM Myanmar Bentuk Partai Politik Baru

YANGON--Perdana Menteri Myanmar, yang baru-baru ini pensiun dari jabatan militernya, berencana akan membentuk satu partai politik baru menjelang pemilu yang akan diselenggarakan tahun ini, kata media pemerintah, Ahlin dan New Light of Myanmar, Jumat (30/4). Thein Sein dan 26 orang lainnya mendaftarkan Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan" pada komisi pemilu di ibu kota Naypyidaw.

Kendatipun ia tidak menyebut sebagai kandidat ketua partai itu, sumber-sumber pejabat mengatakan partai USDP yang baru dibentuk itu dipimpin oleh Thein Sein. Beberapa menteri lainnya juga ikut terlibat dalam partai itu termasuk menteri pertanian Htay Oo dan menteri perindustrian Aung Thaung, kata pejabat itu.

Perdana menteri dan 22 menteri lainnya pensiun dari jabatan militer mereka, Senin lalu, dalam satu upaya untuk mencoba mencoba mengalihkan kepemimpin negara itu ke bentuk sipil menjelang pemilu.

Surat kabar The New Light of Myanmar memberitakan 25 organisasi telah mendaftar untuk membentuk partai-partai politik pada bulan lalu. Sejauh ini 12 dari organisasi-organisasi itu telah diizinkan untuk berkampanye, sementara sisanya sedang diteliti, demikian kata surat kabar itu.

Para pengeritik menuduh pemilu itu tidak memiliki kredibilitas. Pasalnya undang-undang secara efektif melarang pemimpin oposisi dan demokrasi Aung San Auu Kyi dilarang ikut serta.

Pemilu itu adalah yang pertama di negara tersebut dalam dua dasa warsa. Namun, partai yang dipimpin Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) mengumumkan akan memboikot undang-undang itu, yang memaksa partai memecat Suu Kyi sebagai pemimpin jika partai itu ingin ikut serta dalam pemilu.

NLD kini menghadapi pembubaran jika tidak mendaftarkan kembali pada 6 Mei. Suu Kyi dan partainya mengajukan gugatan-gugatan ke Mahkamah Agung, Kamis dalam usaha untuk mencegah pembubaran itu. Mahkamah Agung, Jumat, diperkirakan akan mengumumkan apakah memeriksa gugatan itu, kata pengacaranya Kyi Win.

sumber : Ant/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement