REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--NATO akan mempercepat rencana pengurangan kehadiran militernya di Kosovo, kata komandan penting alinsi itu, 19 Mei, dengan alasan situasi keamanan membaik di kawasan Balkan. Dalam satu konferensi di Washington, Komandan Tertinggi Sekutu itu, Laksamana James Stavridis, dari Amerika Serikat mengatakan stuasi di kawasan Balkan "belum sepenuhnya membaik tetapi sedang bergerak pada arah yang benar,"
"Dan saya akan mengurangi pasukan di sana dari 15.000 menjadi 10.000 dan mungkin 5.000 personil akhir tahun ini," kata Stavridis.
Sementara Sekjen NATO, Anders Fogh Rasmussen, September lalu mengumumkan aliansi itu akan tetap dengan rencana untuk mengurangi pasukan keamanan atau KFOR, dari 15.000 personil menjadi 10.000 personil awal tahun ini. Rasmussen menegaskan bahwa setiap pengurangan pasukan harus mengikuti satu analisa mendalam terkait situasi keamanan di sana dan tidak memiliki dampak negatif di Kosovo atau kawasan itu.
Kosovo, mengumumkan kemerdekaan pada Februari 2008. Negara kecil itu kini diperintah PBB sejak NATO melancarkan pengeboman untuk mengusir pasukan Serbia dari provinsi yang berpenduduk mayoritas etnik Albania pada 1999.