Jumat 04 Jun 2010 02:29 WIB

Pesan Okvianto Saat Pamit Berangkat ke Gaza

Rep: cr2/ Red: irf
Situasi Gaza yang sulit memberi sentuhan mendalam bagi Okvianto
Situasi Gaza yang sulit memberi sentuhan mendalam bagi Okvianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Secercah harapan muncul ketika terdengar kabar yang mengatakan 10 relawan Indonesia dalam kondisi selamat dan kini telah berada dalam perlindungan konsulat Jenderal Republik Indonesia di Amman, Yordania. Namun, dua orang lagi terpaksa ditunda kepulanganya lantaran masih menjalani perawatan di rumah sakit di perbatasan Gaza dan Israel. Kedua orang itu adalah Okvianto Emil Baharudin (anggota relawan asal KISPA) dan Surya Fahrizal (jurnalis Hidayatullah).

Khusus Okvianto, ia bersama ketua KISPA, Ustad Ferry Nur pernah berkunjung ke Gaza tahun sebelumnya. Kunjungan itu merupakan bagian dari pemberian bantuan terhadap rakyat Palestina. Dari kunjungan itu, Okvianto melihat betapa luar biasanya perjuangan rakyat Palestina. Tak heran, kunjungan itu membekas di sanubarinya.

"Ketika pertama kali datang dari Gaza, Palestina, dia begitu terkejut dengan kondisi Palestina. Dia tak habis pikir mengapa tidak ada orang yang memberikan bantuan kepada mereka," ujar Agus Darusman menirukan perkataan koleganya saat berbincang dengan  Republika Online, Rabu Sore.

Ia menuturkan, dalam kesehariannya, Okvianto merupakan sosok yang tidak banyak bicara, pribadi yang aktif dan konsisten dalam membantu sesama. "Tak banyak yang kami ketahui, tapi yang pasti ia orang yang sangat baik dan low profile," kenangnya.

Menurut Agus, ada satu hal ucapan Okvianto yang begitu diingatnya. "Dia berkata ketika pamit kepada orang tua dan keluarga kecilnya, di sini (Jakarta) banyak orang susah, tapi banyak pula orang yang membantu. Tapi di Gaza, banyak orang yang tiga kali lebih susah dan tidak ada yang mau membantu," kata Agus saat menirukan perkataan koleganya.

Keinginan untuk membantu rakyat Palestina mungkin belum terwujud sepenuhnya. Namun, kedatangan Okvianto begitu ditunggu  masyarakat Indonesia, keluarga dan kolega sesama relawan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement