Ahad 06 Jun 2010 01:49 WIB

Sebut Yahudi tak Berhak di Palestina, Reporter Legendaris AS Minta Maaf

Red: Ririn Sjafriani
Helen Thomas bersama Presiden Obama saat merayakan ulangtahun. (insert: Helen bersama Presiden Bill Clinton dan John F. Kennedy)
Foto: foto diolah/berbagai sumber
Helen Thomas bersama Presiden Obama saat merayakan ulangtahun. (insert: Helen bersama Presiden Bill Clinton dan John F. Kennedy)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Reporter veteran legendaris Gedung Putih, Helen Thomas mengeluarkan permohonan maaf setelah mengatakan, Yahudi seharusnya segera hengkang dari Palestina dalam sebuah wawancara.

Helen yang lama bertugas sebagai koresponden Gedung Putih kini menulis sebuah kolom khusus di koran Hearst, memberikan komentarnya pada bulan tanggal 27 Mei setelah sebuah acara dari kaum Yahudi di Gedung Putih.

Wanita yang bertugas sebagai reporter sejak pemerintahan Presiden AS ke-35 yaitu John Fitzgerald  Kennedy alias JFK, menjawab Yahudi harus segera pergi dari Palestina ketika ditanya oleh Rabbi David Nesenoff dari RabbiLive.com mengenai komentarnya mengenai Israel.

Helen kemudian menambahkan, warga Palestina menderita lantaran pendudukan tanah air mereka oleh Israel dan seharusnya Israel pulang ke Polandia, Jerman, Amerika dan tempat lain.

Dalam sebuah pernyataan terlulis, Helen mengatakan dia meminta maaf. "Saya sangat menyesal terhadap komentar saya minggu lalu mengenai warga Israel dan Palestina," ujarnya.

Dia mengatakan, komentar tersebut tidak menggambarkan keyakinannya terhadap perdamaian di negara Timur Tengah jika semua pihak bekerjasaa dan memahami kehormatan dan toleransi yang sama.

"Semoga hari itu akan cepat datang,"pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement