REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menyatakan, tidak setuju dengan keinginan sejumlah pihak agar diberikan pendidikan seks di sekolah kepada murid, terkait dengan maraknya peredaran film porno yang diduga dilakukan oleh sejumlah artis.
"Saya mungkin sebagai orang yang kuno. Tapi saya melihat bahwa pendidikan seks di sekolah tidak perlu," kata Mendiknas M Nuh, kepada pers di Istana Wapres Jakarta, Rabu.
Dalam pandangannya, pendidikan seks tidak perlu menjadi salah satu kurikulum di sekolah karena seks adalah bisa tumbuh dan muncul secara alamiah tanpa harus diajarkan. "Soal seks setiap masyarakat tentunya akan memiliki pengetahuan secara alamiah tanpa harus ada yang mengajarkan. Jadi saya tidak setuju dengan keinginan pendidikan seks di sekolah," katanya.
Menurutnya, dirinya sangat prihatin dengan adanya peredaran film porno tersebut dan menyayangkan hal yang sifatnya pribadi bisa beredar di masyarakat.
Terkait untuk menghindarkan agar film atau majalah porno tidak beredar di sekolah, dirinya, setuju agar para guru terus aktif melakukan pemeriksaan terhadap para siswa, terutama dengan menggeledah tas serta telepon genggam. "Saya akan segera perintahkan kepada para kepala Dinas Pendidikan untuk selanjutnya diteruskan ke kepala sekolah agar meningkatkan pengawasan terhadap sesuatu hal yang berbau pornografi di sekolah-sekolah," kata Mendiknas.