REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung, mengatakan Indonesia harus memiliki visi nasional. Hal ini diutarakannya saat menjadi pembicara dalam 'Diklat Nasional Wawasan Kebangsaan Tahun 2010' di Pusdiklat Pegawai Kementerian Pendidikan Nasional, di Sawangan, Depok, Jumat (11/6).
Menurutnya, visi nasional diperlukan agar pembangunan menjadi lebih terarah. Pasalnya, dia mengamati, visi yang dimiliki bangsa ini selalu berubah seiring dengan pergantian pemimpin yang ada.
Labih lanjut dikatakan Akbar, pembuatan visi nasional itu harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan. ''Ini nantinya jadi komitmen nasional sehingga walau presidennya punya visi baru, ia tetap harus mengacu pada visi yang utama,'' jelasnya.
Akbar menuturkan, bentuk visi ini bisa mengadopsi konsep Garis Besar Haluan Negara(GBHN) yang dulu pernah ada. Salah satu contohnya Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) seperti yang dibuat pemerintahan Orde Baru. ''Namun ini memang perlu dibahas lagi ke depannya. Masalahnya, sistem kini beda dengan sistem yang dulu,'' katanya.