REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Presiden Amerika Serikat Barack Obama dicap anti-Inggris dalam surat terbuka yang ditulis salah satu petinggi perusahaan terkemuka di negara itu. Dalam surat yang menakjubkan - demikian Sky News menyebutkan - John Napier, ketua perusahaan asuransi RSA, menyatakan Obama semestinya bertindak lebih sebagai seorang negarawan.
Ucapan nyinyir terhadap Obama itu dilontarkan mengomentari pemanggilan bos British Petroleum, perusahaan pertambangan minyak yang salah satu proyeknya di AS menyebabkan pencemaran hebat di Teluk meksiko akibat kilang lepas pantai yang bocor setelah terbakar. Rencananya, Carl-Henric Svanberg, pimpinan BP, akan bertemu dengan Obama dan pejabat senior Gedung Putih Rabu mendatang.
Napier kembali menegaskan umpatannya pada Obama saat tampil dalam sebuah wawancara eksklusif pada acara Jeff Randall Live kemarin malam. "Saya baru saja merekam catatan keprihatinan saya tentang nada yang telah dikembangkan, personalisational isu-isu, yang asing dalam budaya kami.Dan fakta yang tertangkap di sini adalah retorika anti-Inggris. Mungkin maksud dia tak begitu, tapi itulah yang terbaca saat ini," ujarnya.
Ia mempertanyakan kemampuan Obama yang "gampang panas ketika di bawah tekanan." Ia menggarisbawahi pada serangan pedas presiden pada BP dan pimpinan eksekutif khususnya, Tony Hayward saat bencana di Teluk Meksiko merebak.
Sebelumnya, Obama disebut-sebut tengah mencari siapa yang harus diperslahkan atas musibah ini. Namun kritik kemudian lebih diarahkan pada penanganan kebocoran oleh BP. Akibat omongan ini, saham BP terjun bebas hingga hampir 45 persen atau senilai 54,5 miliar poundsterling.