REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, mengatakan, 15 Juni, Kedutaan Besar Pakistan di ibukota Kirgistan akan tetap beroperasi meskipun kerusuhan yang juga menewaskan seorang mahasiswa Pakistan. Mahasiswa Pakistan bernama Ali Raza terbunuh kita kekerasan etnik berkecamuk di Osh, kota terbesar kedua di Kyrgystan.
Dua pesawat transpor militer, Selasa, mengangkut 250 warga Pakistan, mayoritas mahasiswa,dari Osh yang terlantar selama enam hari. Menlu Pakistan, setelah laporan kepulangan mahasiswa dan warga dari Kyrgystan, mengatakan dihadapan wartawan di Islamabad pemerintah Pakistan menginginkan hubungan baik dengan Kyrgystan dan menginginkan hubungan terjaga dengan negara Asia Tengah tersebut.
Ia mengatakan pertemuan dengan negara-negara kawasan itu untuk meninjau situasi memburuk di Kyrgystan tengah dalam perbincangan. Pertemuan juga membahas cara untuk menormalisasi situasi di negara itu. Jenazah Ali Reza yang terbunuh saat kerusuhan di Kyrgystan juga dibawa oleh pesawat yang sama.
Menlu menyatakan semua warga Pakistan yang diterlantarkan di Kyrgyzstan sudah devakuasi dibawa kembali pulang. Pakistan, imbuh dia, juga mengirim barang bantuan termasuk obat-obatan dan barang makanan ke Kyrgystan.
Ketua Badan Manajemen Bencana Nasional Pakistan, (Purn.) Let. Jenderal Nadeem Ahmad, mengatakan kepada wartawan bila masih ada warga Pakistan yang ditemukan terlantar di sana, akan segera diatur upaya untuk memulangkan mereka. Persiapan telah diatur supaya mereka menetap di Rawalpindi dan Islamabad dan memiliki fasilitas sambungan telepon untuk menghubungi kerabat mereka.