Jumat 18 Jun 2010 07:04 WIB

SBY dan PKS Dinilai Miliki Hubungan Istimewa

Rep: indira rezkisari/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kesediaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka Musyawarah Nasional (Munas) II Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dianggap memiliki makna khusus. Hal ini juga menunjukkan adanya hubungan yang spesial antara keduanya.

Pengamat politik dari IndoBarometer, M Qodari, mengatakan kesediaan SBY agar membuka Munas PKS  berarti terdapat hubungan yang sama-sama berarti. ''Saling menguntungkan, (mutual),'' ujar Qodari, Kamis (17/6) di Jakarta.

Qodari memandang pembukaan munas oleh SBY juga sangat menarik. ''Kalau hanya diundang hadir hubungannya bisa dibilang biasa. Kalau sampai membuka, hubungannya istimewa. Bahasa politiknya begitu,'' tuturnya.

Hubungan yang istimewa kemudian bisa diterjemahkan dengan amannyaa posisi empat menteri dari PKS di Kabinet Indonesia Bersatu II hingga 2014. Begitu pula dengan posisi PKS di sekretariat gabungan partai koalisi pendukung pemerintahan SBY.

Qodari juga membaca kekritisan PKS tidak akan menjadi suatu perkara yang membuat frustasi SBY. ''Dalm arti tidak akan membuat SBY sampai mengurangi jumlah menteri PKS,'' jelasnya. Hubungan baik keduanya, terutama antara SBY dengan Ketua Majelis Dewan Syuro PKS, Ustadz Hilmy Aminudin, dibaca Qodari akan terus terjaga meski PKS mengambil sikap kritis.

Sekjen PKS, Anis Matta, mengatakan bahwa pembukaan munas oleh SBY bukan sesuatu yang luar biasa. Menurut dia, SBY kerap hadir dalam acara-acara PKS.

Sejumlah petinggi negara dan partai politik sudah terlihat di ruang ballroom Ritz-Carlton Pacific Place. Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, Ketua Umum PPP, Suryadharma Alie, Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo, hingga sejumlah menteri telah hadir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement