REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Performa indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih akan menunjukkan penguatan. Pasalnya, hal itu didorong dengan adanya sentimen positif dari pasar regional terutama membaiknya kinerja indeks Dow Jones.
Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) sepanjang kuartal pertama mengalami kenaikan tiga persen. Situasi itu membuat pelaku pasar terdorong untuk masuk pasar.
"Sebenarnya, penguatan indeks masih tergantung konsistensi market global. Kalau indeks Dow Jones tetap pada jalur positif diperkirakan indeks akan bertahan di zona hijau," tutur Cece Ridwan, Analis Eko Capital, ketika dihubungi di Jakarta.
Dia memperkirakan, dalam pekan ini akan menembus level psikologis, yaitu 3000. Pada perdagangan Senin (21/6), IHSG ditutup naik tipis 12,314 poin (0,42%) ke level 2.941,903. Indeks LQ 45 juga naik 2,618 poin (0,45%) ke level 572,343.
Meski demikian, sebut Cece, investor juga akan mencermati situasi terakhir. Sebab, kenaikan PDB negara paman sam itu, tidak diiringi oleh penurunan angka pengangguran. Sebenarnya, sebut dia, investor mengharapkan angka pengangguran menurun sehingga lapangan pengerjaan akan tercipta dan menyerap banyak tenaga kerja.
Namun, faktanya hal itu tidak terjadi. "Kepercayaan investor terjaga dengan harga komuditas yang terus merangkak naik macam harga minyak mentah, emas dan Crude Palm Oil (CPO)," sebutnya.
Untuk sentimen dari dalam negeri, jelas Cece, masih sangat mendukung bagi penguatan indeks. Nilai tukar rupiah diprediksi masih tetap melanjutkan penguatan terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Selain itu, secara fundamental ekonomi politik dalam negeri terpelihara dengan baik.
Situasi seperti itu, papar dia, membuat investor asing tetap betah melakukan akumulasi pada saham-saham unggulan. "Sudah sepekan ini investor asing melakukan perburuan terhadap saham-saham yang secara fundamental cukup kuat terhadap krisis," tukasnya.
Karenanya, indeks hari ini sebut Cece akan bergerak pada 2903 untuk support dan 2999 untuk resistence. Hanya saja, secara teknikal indeks belum mampu menyentuh level 3000.
Aktivitas transaksi investor asing juga didominasi aksi beli sebesar Rp 1,809 triliun, sedangkan aksi jual asing Rp 1,386 triliun. Nilai transaksi beli bersih asing sebesar Rp 423,298 miliar.
Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar 119.685 kali pada volume 6,347 miliar lembar saham senilai Rp 5,227 triliun. Sebanyak 125 saham naik, 85 saham turun dan 71 saham stagnan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika