REPUBLIKA.CO.ID, GAZA--Jadikan tanggal 9 Juli sebagai hari menulis untuk Gaza. Demikianlah seruan yang disampaikan para penulis yang tergabung dalam Bloggers UNITE for Gaza kepada para penulis Palestina, Arab dan asing agar menjadikan 9 Juli sebagai hari menulis untuk Gaza.
Perhimpunan penulis “Bloggers UNITE for Gaza”, menyerukan kepada semua penulis di seluruh dunia untuk berpartisipasi pada hari itu melalui partisipasi tulisan, audia, video dan pembuatan slogan-slogan kampanye yang membantu isu ini. Intinya mereka diminta membicarakan tentang penderitaan satu setengah juga warga di bawah blockade Zionis Israel yang mencekik dan terus berlangsung sejak lebih 4 tahun secara berturut-turut.
Mengenai sebab pemilihan tanggal 9 Juli untuk menggalang kampanye penulisan ini, para inisiator kampenye ini mengatakan, bahwa pada 9 Juli 2004, mahkaman internasional telah mengeluarkan perdapat yang mengutuk pelanggaran Israel terhadap hak Palestina. Mahkamah internasional juga meminta masyarakat internasional untuk tidak menyetujui pelanggaran-pelanggaran tersebut dan mengambil sikap tengah.
Para penulis Bloggers UNITE for Gaza menyerukan para penulis di seluruh dunia, khususnya di negara-negara Arab, agar mengingatkan pemerintah mereka akan kewajiban tidak mengakui atau membantu pelanggaran-pelanggaran hukum internasional yang dilakukan penjajah Zionis Israel. Sekadar bantuan kemanusiaan, mereka nilai, tidak cukup untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh penduduk Palestina di Jalur Gaza.
Solusi permanen satu-satunya untuk mengatasi kesulitan warga Gaza adalah pencabutan blokade untuk selama-lamanya. Bloggers UNITE for Gaza menilai pembantaian terhadap relawan Armada Kebebasan telah membawa isu ini menjadi perhatian internasional.