Kamis 15 Jul 2010 10:49 WIB

Ilmuwan Nuklir Iran Mengaku Diculik CIA

Rep: c22/ Red: irf
Sahram Amiri saat berada di Kedutaan Besar Pakistan, Washington
Foto: ap
Sahram Amiri saat berada di Kedutaan Besar Pakistan, Washington

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Seorang ilmuwan nuklir Iran yang muncul di Washington mengatakan ia telah diculik oleh agen-agen Amerika Serikat. Iran telah menuduh CIA menculik Shahram Amiri. Ia bekerja untuk organisasi yang bergerak di bidang energi atom sejak setahun lalu di Arab Saudi.

Washington membantah menculik Amiri dan berkata dia telah bebas untuk meninggalkan Amerika, tapi tidak mengatakan mengapa Amiri ada di sana. Iran dan Amerika bersaing dalam mengembangkan program nuklir. Keduanya memiliki perspektif berbeda mengenai hal ini. Iran memandang program nuklir akan dimanfaatkan untuk membangkatkan tenaga listrik. Sedangkan Amerika ketakutan nuklir itu akan digunakan sebagai senjata.

Misteri kemunculan Amiri di Washington memicu spekulasi bahwa ia mungkin telah menyampaikan informasi tentang program nuklir Iran untuk intelijen AS. ABC News melaporkan pada Maret bahwa Amiri telah membelot dan membantu CIA. Tiga bulan setelah hilangnya Amiri itu, Iran menutup keberadaan situs uranium yang terletak di dekat kota suci Syiah Qom.

Namun, Amiri memberikan keterangan berbeda bahwa ia berada di Amerika karena kehendaknya sendiri. "Sementara aku berada di haji di Arab Saudi, sebuah mobil menawarkan tumpangan ... pistol ditunjukkan padaku begitu aku masuk ke dalam mobil," kata Amiri. "Lalu aku dibius ... dipindahkan ke Amerika oleh pesawat militer," tambah dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement