Kamis 22 Jul 2010 05:29 WIB

Spanyol Pun Tolak Larangan Cadar

Rep: Agung Sasongko/ Red: Endro Yuwanto
Seorang perempuan yang mengenakan cadar sedang berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan di Eropa.
Foto: afp
Seorang perempuan yang mengenakan cadar sedang berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan di Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Inggris telah menolak larangan cadar. Kini, parlemen Spanyol juga menolak proposal untuk melarang perempuan mengenakan pakaian yang menutup wajah (burka/cadar). Putusan itu diperoleh usai melalui perdebatan keras.

Sebanyak 183 anggota parlemen menolak keras larangan tersebut. Penolakan itu merupakan tamparan keras bagi partai populer yang menyatakan cadar merupakan bentuk kejahatan dan merendahkan martabat perempuan.

"Sangat sulit untuk dimengerti bagaimana tentara kami mempertahankan kebebasan di Afghanistan dan pemerintah tidak melakukan hal yang sama di sini," ujar juru bicara partai oposisi, Soraya Saenz de Santamaria, seperti dikutip dari alarabiya, Rabu (21/7).

Sementara itu, Presiden Komisi Islam di Spanyol, Mansur Escudero, menilai isu cadar merupakan cara untuk menggalang kekuatan sebelum pemilu berlangsung.

Escudero menambahkan, sejak sepuluh tahun lalu, ia sudah melihat seseorang yang mengenakan cadar di selatan kota Marbella. Di kota itu, kata dia, banyak warga keturunan Arab menetap. "Perempuan yang saya lihat barangkali adalah turis," kata dia.

Mansur mengungkap, perempuan Muslim yang mengenakan cadar di Spanyol sangatlah sedikit. Ia mengakui hanya ada satu perempuan yang pernah dilihatnya mengenakan cadar. "Itu pun sepuluh tahun lalu ketika saya mengunjungi selatan Kota Cordoba," kata dia.

Secara terpisah, Sekjen Partai Sosialis Spanyol, Eduardo Madina, menyatakan kegeramannya dengan putusan tersebut. Ia menyatakan seharusnya perempuan yang mengenakan cadar dikenakan dua hukuman. Kata dia, ada dua alternatif hukuman bagi mereka yang mengenakan Burka. Pertama, pergi keluar dan melanggar hukum atau kedua, tinggal di rumah dan terisolasi.

Kendati secara nasional aturan pelarangan cadar ditolak, pemberlakukan larangan telah dilakukan di sejumlah wilayah. Salah satunya adalah Barcelona. Kota tersebut melarang pengenaan cadar di setiap sudut kota.

Sebagai informasi, proposal oposisi terkait pelarangan cadar muncul pada saat perdebatan pelarangan cadar menjalar di beberapa negara Eropa. Umumnya, kebanyakan negara-negara yang berdebat pengenaan larang cadar mencoba untuk menjaga sekularitas dari perkembangan populasi Muslim yang kian berkembang.

Di Spanyol, misalnya, jumlah Muslim diperkirakan satu juta orang. Sebagian besar merupakan pendatang dari barat laut Afrika.

sumber : alarabiya
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement