REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Wakil Presiden Boediono meyakini industri otomotif dapat mencapai target penjualan sebanyak 1 juta unit di 2015. Sebab, ia menganggap prospeknya luar biasa. Apalagi, tambahnya, jika kalangan pelaku industri otomotif pandai memanfaatkan pasar luar negeri.
"Industri otomatif sudah lama di tanah air kita ini, sudah bukan industri anak-anak. Kita juga sudah bertahap mengurangi dorongan-dorongan khususnya, meskipun belum bisa juga dikatakan industri dewasa," katanya saat membuka pameran ke-18 otomotif Indonesia Internasional (Indonesia International Motor Show/IIMS) di Kemayoran, Jumat (23/7).
Khusus untuk industri otomotif ini, menurutnya, pemerintah mempunyai pandangan untuk mendorong industri ini sampai ke akarnya, hingga benar-benar menancap. Bukan sekedar di permukaan, kata dia, namun sampai ke ujungnya. Namun demikian, Boediono mengakui, masalah logistik di negeri ini menghambat masuknya investor, terutama investor otomotif.
Dalam hal ini, ia mengakui bahwa Indonesia kalah di bidang biaya dan industri logistik. ”Mereka mengeluhkan sulitnya untuk merelokasi network mereka ke Indonesia,” kata dia. Hal ini lah yang disebutnya sebagai tugas pemerintah. Karenanya, Boediono menjanjikan untuk mengupayakan logistik.
Infrastruktur dan gas , kata Wapres , juga termasuk didalamnya dan akan dicukupi oleh pemerintah. Jadi kedepannya, tak ada alasan bahwa industri kita tak mampu, jangan hanya berada di posisi sedang-sedang saja. Harus mumpuni, katanya, untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Apalagi, kata dia, membangun industri otomotif sama dengan melakukan upaya meningkatkan jumlah pendapatan domestik bruto (PDB). ”Jangan diragukan tekad dan niat pemerintah untuk membangun perekonomian kita kedepan ini,” katanya. Pemerintah, menurut dia, ingin mencapai PDB 7-8 persen. Bahkan, menurutnya, jika situasi yang tenang dan damai di dalam negeri maupun didunia tercapai, 8 persen bukan sesuatu yang mustahil.