Sabtu 31 Jul 2010 04:39 WIB

Warga AS Jual Informasi Rahasia Untuk Cicil Rumah

Rep: una/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,HONOLULU--Kesulitan keuangan membuat mantan insinyur pesawat pembom B2 membantu Cina merancang rudal jelajah Stealth. Teknisi itu membocorkan keahliannya yang masuk dalam kategori rahasia militer untuk membayar cicilan kredit rumah sebesar 15 ribu dolar per bulan.

Seorang jaksa federal mengatakan, mantan teknisi, Noshir Gowadia, itu membangun rumah besar di pantai utara Maui. Asisten Jaksa Ken Sorenson dalam argumentasi penutupnya di pengadilan mengatakan, Gowadia telah menjual berbagai rahasia militer ke Cina. "Ia mulai putus asa begitu mulai membangun rumah itu," kata Sorenson.

Pengacara Gowadia mengatakan kliennya memberikan desain untuk sebuah rudal jelajah namun informasi yang diberikan berdasarkan pada informasi yang sudah secara publik tersedia. "Desain yang diberikan hanya mencakup hal-hal dasar dan bukan rahasia," kata David Klein sang pengacara.

Gowadia (67 tahun) juga sengaja memberikan informasi yang tidak akurat, dan jawaban yang menyesatkan jawaban atas pertanyaan teknis mengenai rudal tersebut. "Tidak ada yang meributkan Gowadia mendapatkan uang dari Cina," kata Klein.

Apalagi ada bukti bahwa Gowadia sengaja tidak menunjukkan semuanya ke pihak Cina. Klein menegaskan, Gowadia tidak mengkhianati negaranya. "Dia tahu seberapa jauh informasi yang bisa diberikannya. Ia cuma membiarkan Cina membayarnya untuk informasi itu," ujarnya.

Gowadia berada dalam tahanan federal sejak ditangkap tahun 2005, ia menyatakan tidak bersalah atas 17 tuduhan, termasuk konspirasi, melanggar kontrol ekspor senjata dan tindakan pencucian uang. Persidangannya sendiri sudah berlangsung selama tiga bulan. Klein mengatakan, tuntutan atas kliennya gagal membuktikan bahwa informasi yang diberikan Gowadia membahayakan AS.

Dia berpendapat, jaksa kasus mereka berdasarkan pada pengakuan Gowadia dihadapan agen FBI pada hari-hari sebelum penangkapannya, namun badan tersebut gagal membuat rekaman video atau audio dari sesi interogasi mereka. Klein mengatakan kepada juri mereka harus memutuskan kasus berdasarkan bukti dan penerapan hukum, bukan faktor lainnya.

Surat dakwaan tersebut menuduh Gowadia membuat enam perjalanan ke Cina dari 2003 hingga 2005, bersekongkol untuk menyembunyikan beberapa kunjungannya dengan menyogok agen perbatasan tidak menstempel paspornya. Dia juga dituduh berusaha menjual teknologi militer rahasia ke pemerintah Swiss dan dan pengusaha di Israel dan Jerman.

Gowadia adalah keturunan negara India kelahiran AS yang membantu merancang sistem propulsi untuk pembom siluman B-2 saat bekerja pada kontraktor pertahanan Northrop Corp, sekarang Northrop Grumman Corp, sejak 1968 hingga 1986. Ia kemudian pindah ke Maui pada tahun 1999 setelah pensiun dari Northrop.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement