REPUBLIKA.CO.ID,BANDA NAIRA--Masyarakat Banda kecewa karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono batal berkunjung ke tempat mereka. Sail Banda 2010, acara internasional yang sedang berlangsung, seakan hanya meminjam nama mereka karena kegiatan utama berlangsung di Ambon.
Pembatalan kunjungan Presiden baru mereka ketahui akhir pekan lalu saat Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, berkunjung. Tokoh masyarakat Banda, Des Alwi, sebenarnya telah membangun rumah untuk Presiden di Banda Naira.
Tokoh muda Banda, Hamdi Baadilla, mengatakan masyarakat Banda sangat mengharapkan kunjungan Presiden. ''Ini penting untuk memicu kembali pembangunan kawasan itu,'' ujarnya Senin (2/8).
Pascakerusuhan sekitar satu dekade lalu, pembangunan Banda mengalami kemerosotan. Kunjungan pesawat dan kapal laut kian jarang. Dari Rp 168 miliar anggaran Sail Banda Naira, menurut Bupati Maluku Tengah, Abdullah Tuasikal tidak ada sedikit pun yang mengalir ke Banda.
Seorang tokoh Partai Demokrat di Banda Naira, Hanafi, mengatakan spanduk-spanduk yang bertebaran di Banda tak mencerminkan sambutan mereka terhadap acara itu. ''Ini acara orang-orang di Ambon,'' sesalnya. Keluhan serupa dilontarkan warga masyarakat saat berdialog dengan Menko Kesra Agung Laksono. ''Sail Banda bukan acara masyarakat Banda, nama kami hanya dijadikan ikon,'' katanya disambut tepuk tangan warga lainnya.