REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPR RI, Achmad Rubaei mengatakan, Rumah Aspirasi untuk anggota DPR senilai Rp200 juta bukan masalah bagi PAN karena partai ini sudah lebih dulu menyiapkannya. "Ada atau tidak ada Rumah Aspirasi itu, bagi PAN bukan persoalan penting," kata Rubaei, Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, PAN telah menyiapkan rumah bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi. Bahkan di setiap kabupaten dan kota, PAN telah punya Rumah Aspirasi, jauh sebelum Rumah Aspirasi diwacanakan di DPR.
"PAN sudah punya Rumah PAN di setiap daerah, bahkan hingga kecamatan. Rumah PAN itulah yang kita jadikan sebagai Rumah Aspirasi dan tempat masyarakat berkumpul, berdiskusi, menyampaikan aspirasi dengan anggota DPR dan pengurus partai," kata anggota Komisi III DPR itu.
Menurut dia, dana untuk menyiapkan Rumah Aspirasi itu lebih baik dialihkan untuk kepentingan yang lebih mendesak seperti membantu korban ledakan tabung gas tiga kilogram. Banyak korban ledakan yang tidak tertangani dengan baik.
"Saya lebih senang kalau dana Rumah Aspirasi itu dipergunakan untuk membantu korban ledakan tabung gas tiga kilogram. Lihat saja, mereka yang menjadi korban, ada yang cacat seumur hidup, ada yang meninggal. Jadi akan lebih bermanfaat dibanding menghambur-hamburkan uang rakyat," katanya.
Dia juga tidak yakin kalau Rumah Aspirasi tersebut bisa dipergunakan dan berfungsi dengan baik. Menurut anggota DPR dari dapil XI Jawa Timur itu, untuk pemeliharaan gedung dan mempekerjakan petugas di rumah tersebut, membutuhkan biaya yang besar.
"Saya tidak yakin kalau Rumah Aspirasi itu akan berfungsi dengan baik dan benar. Belum lagi pembiayaan untuk pemeliharaan, perawatan dan petugas yang menjaga Rumah Aspirasi itu. Dari mana dananya mau diambil, apakah masih membebankan APBN?" tanya Rubaie.
Ia menambahkan, Rumah Aspirasi itu rawan terjadi penyelewengan dana APBN karena tidak ada bentuk pertanggungjawaban yang jelas. "Bisa-bisa menimbulkan masalah di kemudian hari," ujarnya.