REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-—Hari kedua pelaksanaan pembersihan jalur busway di empat koridor mulai membuahkan hasil. Meski jumlah yang terkena tilang (bukti pelanggaran) mengalami peningkatan yang sangat mencolok, namun pengendara semakin takut menerobos jalur transportasi publik tersebut.
Pembersihan relatif berjalan efektif karena tilang sudah dilakukan sejak pagi pada pukul 06.00 WIB, Selasa (3/8). Berbeda dengan hari sebelumnya, saat aparat kepolisan mulai melakukan penilangan sekitar pukul 10.00 WIB.
Dari data yang dirilis Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, jumlah kasus pelanggaran pada hari kedua sudah mencapai 1.247 kasus. Pelanggaran itu menyebar di empat koridor, namun jumlah kasus terbanyak terjadi di Koridor V (Kampung Melayu-Ancol). Di jalur tersebut, sedikitnya terjadi pelanggaran hingga 563 kasus. Sebagian besar, itu dilakukan oleh pengendara roda dua.
Direktur Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Condro Kirono, mengatakan jumlah pelanggaran yang paling sedikit terjadi di koridor I (Blok M-Kota). Di jalur tersebut, jumlah pelanggaran hanya terjadi sebanyak 9 kasus. Sedangkan di koridor III, ada 145 pelanggaran. Dan, untuk di koridor VI, jumlah pelanggaran yang terjadi mencapai angka 530 kasus.
Dari semua koridor yang sudah ditilang itu, Condro merinci, total ada 1.184 unit kendaraan roda dua yang berhasil ditilang. Kemudian, sisanya adalah kendaraan umum yang mencapai 18 unit, kendaraan pribadi roda empat mencapai 41 unit, dan kendaraan barang ada 4 unit.
Meski kemungkinan pelanggaran masih terjadi, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono, menargetkan steriliasasi hari berikutnya di empat koridor tersebut benar-benar bersih dari kendaraan penyerobot. Untuk itu, keberadaan satuan tugas (satgas) yang terdiri dari aparat kepolisian daerah (Polda) Metro Jaya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI, dan Garnisun TNI akan lebih dioptimalkan.
Meski demikian, Pristono belum bisa menjelaskan penambahan rit dan jumlah peningkatan penumpang terangkut atas kelancaran perjalanan bus Transjakarta sejak sterilisasi jalur diterapkan. “Data masih kita rekap terus,” ujar Pristono.