REPUBLIKA.CO.ID,Sekitar 70 personil polisi hilang setelah pemberontak Maois menyerang satu patroli keamanan di India tengah, Rabu, kata polisi, satu serangan terburuk tahun ini oleh pihak pemberontak.
Polisi mengatakan baku tembak berlanjut di hutan selatan negara bagian Chhattisgarh, pangkalan pemberontak dan komunikasi sulit karena hujan lebat. Serangan yang dilakukan sekitar 200 anggota pemberontak Maois menandakan kehadiran kuat pemberontak di daerah-daerah luas India, terutama daerah pedesaan terpencil yang tidak terjangkau kemajuan ekonomi.
"Kami memperkirakan sekitar 70 personil polisi hilang. Kami tidak dapat melakukan kontak," kata T.J Longkumer, seorang inspektur jendral polisi kepada Reuters. Dalam satu serangan terpisah di negara bagian Jhakhan di timur, pemberontak membunuh lima orang, Selasa, kata polisi. Tidak segera jelas kenapa pemberontak Maois membunuh mereka.
Serangan-serangan terhdap polisi dalam waktu belakangan ini menimbulkan pertanyaan bagaimana pasukan keamanan itu dipersiapkan dengan baik untuk menangani Maois, khususnya dalam serangan balasan aparat keamanan tahun ini.
April lalu, satu serangan serupa oleh kelompok Maois menewaskan 75 polisi dan sebulan kemudian 35 orang, termasuk pasukan keamanan tewas ketika pemberontak meledakkan bom di sebuah bus. Kedua serangan itu terjadi di daerah Chhattisgarh yang kaya mineral tetapi miskin itu.
Pemberontak mengatakan mereka berperang untuk memperoleh hak bagi para petani miskin dan buruh yang tidak memiliki tanah dan berencana akan mengulingkan negara bagian India itu tahun 2020.
Mereka beroperasi dari pangkalan-pangkalan di hutan dan melancarkan taktik serang dan lari terhadap polsi, kereta api dan gedung-gedung pemerintah di India timur, tengah dan selatan di mana mereka menguasai daerah-daerah luas yang kaya mineral dengan potensi bisnis miliaran dolar. Ribuan orang tewas sejak pemberotakan itu dimulai akhir tahun 1960-an.