REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tokoh Muslim Syafii Maarif, menganggap amandemen konstitusi belum diperlukan. Menurut dia, amandemen konstitusi masih sejalan dengan semangat reformasi.
Syafii mengatakan amandemen konstitusi masih menjadi hasil reformasi terbaik yang dimiliki bangsa ini. Karena itu, di luar konteks lontaran juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, tentang kemungkinan diamandemennya konsitusi hingga membolehkan kepala negara menjabat sampai tiga kali, dipandang Syafii belum perlu dilakukan amandemen.
Terkait lontaran Ruhut, Syafii bergurau bahwa tiga kali masa jabatan tidak cukup. ‘’Kalau perlu selamanya,’’ ucapnya sembari tersenyum, Jumat (20/8). Pernyataan tersebut lantas dikatakannya sebagai tindakan seorang manusia yang takut akan bayangannya sendiri.
Ketika ditanya apakah Syafii percaya bahwa Ruhut bertindak atas nama pribadi ketika menyampaikan pernyataannya, ia menjawab bahwa tidak ada asap kalau tidak ada api. Syafii mengaku belum berbicara sendiri dengan Ruhut. ‘’Tapi itu mungkin bukan inisiatif dia,’’ sambungnya. Namun, Syafii tidak tahu pasti siapa aktor di balik wacana tersebut. ‘’Ini kan negara misteri,’’ katanya lagi.