REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan World Wildlife Fund (WWF) sepakat kerja sama untuk mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan khususnya dalam pengelolaan kawasan lindung laut dan perikanan. Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama tersebut dilakukan Sekretaris Jenderal KKP, M Syamsul Maarif, dan Direktur Eksekutif WWF Indonesia, Effransjah, di Jakarta, Senin (23/8).
Syamsul menyambut baik dukungan lembaga swadaya masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan, khususnya pada pengelolaan kawasan lindung laut dan perikanan ini. ''Kegiatan pemanfaatan dan perlindungan harus berjalan seiring apabila kita ingin menjamin keberlanjutan sumber daya,'' kata Syamsul di sela-sela acara penandatanganan.
Saat ini kata dia, KKP telah menetapkan visi, Indonesia sebagai negara penghasil produk perikanan terbesar pada tahun 2015. ''Namun demikian, peningkatan produksi tersebut dilaksanakan dengan tetap memperhatikan perlindungannya sebagaimana tetuang pada salah satu grand strateginya,'' jelas Syamsul.
Syamsul menambahkan, aksi memperkuat upaya pelestarian sesungguhnya berarti melindungi ketersediaan pangan dari laut dalam jangka panjang. WWF dengan kapasitasnya sebagai organisasi konservasi, kata dia, akan sangat membantu kerja pemerintah khususnya melalui program-program penelitian bersama, dalam penyusunan rencana pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan pelatihan dan kampanye publik.
Disebutkan Syamsul, sektor kelautan dan perikanan berkontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 3,12 persen pada 2009 atau mengalami peningkatan dibandingkan 2008 sebesar 2,75 persen. Pendapatan negara berupa devisa dari ekspor produk perikanan mencapai 2,4 miliar dolar AS pada 2009, sekaligus menjadi sumber mata pencaharian penduduk Indonesia yang mencapai 6,43 juta orang atau meningkat sebesar 3,54 persen dari tahun 2008.