Selasa 24 Aug 2010 00:27 WIB

Kerja Sama Tingkatkan Pengelolaan Sumber Daya Ikan

Rep: Cepi Setiadi/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Foto: Antara
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan World Wildlife Fund (WWF) sepakat kerja sama untuk mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan khususnya dalam pengelolaan kawasan lindung laut dan perikanan. Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama tersebut dilakukan Sekretaris Jenderal KKP, M Syamsul Maarif, dan Direktur Eksekutif WWF Indonesia, Effransjah, di Jakarta, Senin (23/8).

Syamsul menyambut baik dukungan lembaga swadaya masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan, khususnya pada pengelolaan kawasan lindung laut dan perikanan ini. ''Kegiatan pemanfaatan dan perlindungan harus berjalan seiring apabila kita ingin menjamin keberlanjutan sumber daya,'' kata Syamsul di sela-sela acara penandatanganan.

Saat ini kata dia, KKP telah menetapkan visi, Indonesia sebagai negara penghasil produk perikanan terbesar pada tahun 2015. ''Namun demikian, peningkatan produksi tersebut dilaksanakan dengan tetap memperhatikan perlindungannya sebagaimana tetuang pada salah satu grand strateginya,'' jelas Syamsul.

Syamsul menambahkan, aksi memperkuat upaya pelestarian sesungguhnya berarti melindungi ketersediaan pangan dari laut dalam jangka panjang. WWF dengan kapasitasnya sebagai organisasi konservasi, kata dia, akan sangat membantu kerja pemerintah khususnya melalui program-program penelitian bersama, dalam penyusunan rencana pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan pelatihan dan kampanye publik.

Disebutkan Syamsul, sektor kelautan dan perikanan berkontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 3,12 persen pada 2009 atau mengalami peningkatan dibandingkan 2008 sebesar 2,75 persen. Pendapatan negara berupa devisa dari ekspor produk perikanan mencapai 2,4 miliar dolar AS pada 2009, sekaligus menjadi sumber mata pencaharian penduduk Indonesia yang mencapai 6,43 juta orang atau meningkat sebesar 3,54 persen dari tahun 2008.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement