REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Pertamina (persero) saat ini sedang mencari pinjaman senilai 1,5 miliar dolar AS. Dirut Pertamina, Karen Agustiawan, menyatakan dana pinjaman itu nantinya akan digunakan untuk membiayai investasi Pertamina pada 2010 ini.
''Dana pinjaman tersebut akan menggantikan obligasi yang ditunda penerbitannya ke kuartal pertama tahun 2011,'' kata Karen di gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (24/8).
Karen menegaskan, pencarian pinjaman ini dampak dari mundurnya penerbitan obligasi internasional sehingga untuk investasi tahun ini Pertamina harus mendapatkan dana segar dengan jumlah yang sama. Penerbitan obligasi internasional senilai 1,5 miliar dolar AS tersebut mundur karena laporan keuangan tahunan untuk 2009 diperkirakan baru akan selesai pada Oktober 2010.
Sehingga, kata dia, sulit jika obligasi tersebut harus terbit tahun ini. Padahal sebelumnya Pertamina menargetkan penerbitan obligasi pada semester pertama 2010. Namun kemudian dimundurkan ke kuartal terakhir 2010 dengan asumsi laporan keuangan 2009 keluar September 2010.