Selasa 21 Sep 2010 02:03 WIB

Menakertrans: Winfaidah Terus Didampingi

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menakertrans Muhaimin Iskandar menegaskan, tenaga kerja Indonesia (TKI) Winfaidah (26 tahun) yang menjadi korban penganiayaan berat oleh majikannya di Malaysia terus didampingi oleh Atase Tenaga Kerja dari Kedutaaan RI di Malaysia. Polisi Malaysia juga sudah menyatakan komitmen untuk mengusut.

"Atase dan kedutaan terus mendampingi, korban sudah dirawat serius, komitmen polisi Malaysia juga serius mengusut," kata Muhaimin sebelum mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Senin (20/9). Dia memastikan pihaknya terus berkoordinasi dengan otoritas di Malaysia.

"Tim terus memantau dan memberikan tambahan, sama seperti pengalaman kita berhasil menghukum majikan yang jahat," kata Muhaimin. Dia mengingatkan, bekerja di Malaysia masih dilarang sampai ada kejelasan nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dan Malaysia.

Presiden SBY sebelumnya meminta pelaku penganiayaan Winfaidah bisa dihukum setimpal sesuai dengan yang berlaku di Malaysia. Hal itu disampaikan Presiden SBY usai mendapat laporan dari Dubes RI untuk Malaysia, Da'i Bachtiar, pada Ahad (19/9) pagi.

Da'i melaporkan kepada Presiden SBY melalui sambungan telepon tentang adanya satu TKW yang baru saja mengalami penganiayaan luar biasa oleh majikannya di Malaysia hingga depresi dan tak sadarkan diri.

"Pada pukul 16.00 WIB, Presiden SBY berhasil melakukan kontak telepon langsung dengan Winfaidah," kata Juru Bicara Presiden Julian A Pasha, Ahad (19/9). Presiden menyampaikan langsung kepada Winfaidah agar tetap tenang dan bersabar karena pemerintah akan menolongnya. Presiden menginstruksikan Da'i agar proses hukumnya dikawal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement