REPUBLIKA.CO.ID, Shabtai Rosenne, anggota komisi Turkel yang menyelidiki serangan tentara Israel atas armada kemanusiaan Mavi Marmara ditemukan meninggal karena serangan jantung di rumahnya di Yerusalem. "Kematiannya merupakan kerugian besar bagi bangsa Yahudi dan anggota komite," kata Jacob Turkel, ketua tim investigasi.
Profesor Shabtai Rosenne, 93, anggota tertua dari komisi Turkel adalah profesor Hukum Internasional. Ia merupakan pemenang Hadiah Nobel tahun 2004 dan penghargaan lain dari mahkamah Internasional untuk bidang Hukum Internasional.
Rosenne lahir tahun 1917 di London. Pada 1940-1946 ia bertugas di Angkatan Udara Inggris. Kemudian dia bekerja di departemen politik Badan Yahudi. Setelah berdirinya Negara Israel, ia menjabat sebagai penasihat hukum Departemen Luar Negeri, sampai 1967.
Setelah menyelesaikan tugas sebagai penasehat hukum ia menduduki berbagai posisi, termasuk Wakil Dubes untuk PBB (1967-1971) dan perwakilan Israel di PBB dan organisasi internasional di Jenewa (1971-1974).
Komite Turkel mulai bekerja pada awal bulan ini dan telah mendengar kesaksian dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Ehud Barak, Kepala Staf IDF Gabi Ashkenazi, Militer Advokat Umum Avichai Mandelblit dan pejabat senior lain seperti direktur Mossad Meir Dagan.
Sumber di Kantor Perdana Menteri mengatakan bahwa Rosenne kemungkinan tidak akan diganti. Apalagi, seperti dikemukakan dalam sebuah wawancara di Radio Angkatan Darat, ketua panel, pensiunan hakim Mahkamah Agung Turkel Yakub, mengatakan kerja komisi itu hampir rampung.