Senin 27 Sep 2010 18:58 WIB

Sejumlah Negara Sekutu Tolak Tambah Pasukan ke Afghanistan

Tentara sekutu di Afghanistan
Tentara sekutu di Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN--Jerman akan menarik seluruh pesawat tempur Tornado dari Afghanistan hingga bulan November mendatang. Kebijakan ini telah disepakati oleh Menteri Pertahanan Karl-Theodor zu Guttenberg setelah melakukan konsultasi dengan Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle.

Permintaan penarikan pesawat tempur Tornado dilontarkan komandan pasukan internasional di Afghanistan ISAF, Jenderal David Petraeus. Sebagai gantinya Berlin diimbau mengirim lebih banyak pelatih bagi tentara Afghanistan.

Guttenberg mengatakan hingga akhir bulan Oktober mendatang, Jerman akan mengerahkan hingga 1.600 serdadunya untuk melatih tentara Afghanistan. “Kami memiliki mandat yang formulasinya amat jelas, dan akan tetap berlaku hingga mandatnya berakhir. Kami belum pernah mencapai batasan tertinggi 5.000 serdadu, dan itu akan kami penuhi hingga akhir Oktober, jika kami menuntaskan pendidikan tahap dua dan pembentukan batalion pelindung berakhir.“

Mandat Bundeswehr dengan batas tertinggi jumlah pasukan 5.000 serdadu, serta 350 pasukan cadangan berlaku hingga bulan Februari 2011.

Diperkuatnya pelatihan tentara Afghanistan merupakan bagian dari strategi baru di bawah Jenderal Petraeus. Jenderal AS itu meminta tambahan hingga 2.000 serdadu dari negara-negara mitra NATO. Targetnya adalah pasukan keamanan Afghanistan secepat mungkin dapat mengambil alih tanggung jawab keamanan di negaranya sendiri.

Di markas besar NATO sudah ditegaskan, mitra aliansi pertahanan ini tidak akan dapat memenuhi permintaan Jenderal Petraeus. Di satu sisi karena alasan politis. Pemerintahan sejumlah negara tidak menghendaki pengiriman pasukan tambahan karena menentang situasi politik di negaranya. Dan di sisi lainnya, sejumlah anggota NATO juga tidak memiliki kapasitas pasukan yang mencukupi serta masalah pembiayaannya.

Sementara itu, Guttenberg menyatakan, di sela-sela pertemuan informal menteri pertahanan Uni Eropa di Gent, Belgia, akan memperkuat kerjasama di tatanan Eropa. “Tidak benar, bahwa kami saat ini hanya menggelar debat, mengenai bagaimana bekerjasama lebih profesional dan cepat dengan mitra NATO setempat, melainkan juga dengan negara Eropa lainnya. Sebagian sudah menerapkannya, karena itu di mata saya ini terlihat sebagai peluang besar.“

Sebuah peluang bagi proyek Eropa, seperti pengembangan bersama helikopter terbaru atau pemanfaatan bersama pesawat terbang pengangkut pasukan. Juga terdapat peluang melakukan penghematan. Demikian diungkapkan anggota parlemen Eropa dari partai FDP, Alexander Graf Lambsdorff, “Eropa memiliki lebih banyak serdadu dibanding Amerika. Kami di Eropa memiliki 2 juta dan Amerika 1,4 juta. Kami menganggarkan 200 milyar dan Amerika 500 milyar. Artinya, jika menyangkut perlengkapan, pendidikan, perlindungan pasukan dalam tugas, Amerika sangat jauh di atas kita.“

Dalam hal ini masalahnya bukan bagaimana meniru Amerika. Akan tetapi pengelolaan di Eropa adalah pemborosan uang pajak, Lambdorff menambahkan. Negara anggota kini dipaksa bertindak dalam tatanan Eropa, dan kebijakan lain tidak sesuai lagi. 

sumber : DW
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement