REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku prihatin dengan situasi sosial dan keamanan dalam negeri. Keprihatinan Presiden itu terkait dengan sejumlah kejadian bentrok dan konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Padahal, pemicunya adalah hal sepele.
"Apa yang terjadi di beberapa daerah memprihatinkan kita, masih ada benturan sosial, masih ada? gangguan terhadap kerukunan sosial dan pemicunya sering oleh hal yang sepele dan sederhana. Ini menunjukan bahwa memelihara harmonisasi sosial not to be taken for granted, tapi harus dijaga dan dipelihara," kata Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Senin (4/10).
Oleh karena itu, Presiden menginstruksikan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan jajarannya, termasuk para gubernur agar terus menjaga kerukunan sosial. "Jangan terlambat mengenali keganjilan-keganjilan dan jangan terlambat juga mencegah terjadinya benturan manakala ada tanda-tanda bakal terjadi benturan horizontal pada tingkat masyarakat kita," ujar Presiden.
Presiden juga mencatat bahwa aktivitas pemunculan kelompok-kelompok teroris nampak mengemuka, tapi Presiden mengaku salut kepada aparat keamanan. "Saya berharap untuk dilakukan upaya yang tetap dan benar, mencegah upaya terorisme menyelamatkan anak-anak bangsa dari kejahatan itu dan menindak pelaku-pelaku kejahatan yang meresahkan kita semua," katanya.