REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mensinyalir banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat terjadi akibat pembalakan liar (illegal logging). Hal itu dibuktikan dengan adanya sisa kayu sebanyak 200 ribu kubik di daerah dekat lokasi bencana.
"Tidak di kabupaten (Teluk Wondama) itu ya, tetapi di tempat lain seperti di Sorong, Sorong Selatan itu kan ditemukan memang ada kayu ilegal hampir 200 ribu kubik lebih," kata Zulkifli usai mengikuti Sidang Kabinet Terbatas di Kantor Presiden, Kamis (7/10).
Zulkifli mengatakan, kayu ilegal itu merupakan kayu temuan yang tergolong non-police line, sehingga tidak diketahui pemiliknya. Menurut dia, kayu ilegal itu merupakan sisa pembalakan liar yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lama.
Meski demikian, Zulkifli menegaskan, saat ini kasus pembalakan liar sudah sangat sedikit. "Kalau ada pun sulit sekali karena aparat kita, aparat kepolisian, para bupati, hampir zero tolerance terhadap persoalan-persoalan itu. Saya baru kemarin ke sana sama Pak Dirjen," katanya.
Selain akibat pembalakan liar, Zulkifli juga menduga bajir bandang disebabkan kawasan hutan yang berubah menjadi kota. "Ada juga kawasan hutan yang berubah menjadi kota kan karena pemekaran, nah saya baru terbang, tidak di kabupaten itu ya, tetapi di tempat lain," katanya.