REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI--Pengungsi keluhkan pembagian bantuan di posko utama pengungsi banjir di Kodim Manokwari. Mereka merasa bantuan yang diberikan tidak merata. ''Kalau sudah masuk ke tenda, kita bisa tidak kebagian,'' teriak ibu-ibu pengungsi di salah satu tenda pengungsi di Manokwari, Rabu (13/10).
Ungkapan kekecewaan itu terlontar sesaat setelah ada pengumuman dari koordinator posko pengungsian tentang para donatur diminta tidak langsung memberikan bantuan ke tenda pengungsi. Semua bantuan harus ditampung di tenda koordinator. ''Barang-barang bantuan cuma ditumpung di sana, tidak dibagi-bagikan,'' teriak para ibu sembari menunjukkan tenda koordinator tak jauh dari tenda pengungsi.
Menurut mereka, ketika pengungsi datang meminta bantuan dari donatur itu, sikap petugas tidak ramah. Tidak jarang mereka juga dipersulit. ''Lebih bagus agar bantuan itu langsung diberikan saja, kami sangat membutuhkan,'' tandas Ucok, salah seorang pengungsi. Sebagian besar para pengungsi ini datang ke lokasi pengungsian tidak membawa apa-apa, selain pakaian yang melekat di badan saja.
Sampai siang ini (Rabu 13/10), berdasarkan data di posko utama, jumlah pengungsi yang tercatat mencapai 4.771 jiwa. Sebanyak 972 orang berada di posko utama di Kodim Manokwari.
Sementara yang pulang atau ke sanak keluarga mencapai 2.554 orang. Sisanya ditampung di lokasi Balai Latihan Kehutanan Manokwari, sebanyak 1.245 orang. Sementara korban meninggal yang tercatat sebanyak 149 orang dan 123 orang masih belum ditemukan.