REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU--Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, rencana nasional pembangunan Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) akan dievaluasi agar lebih tepat sasaran dan mampu mengoptimalkan institusi pendidikan yang sudah ada.
"Rencana madrasah internasional akan dievaluasi," kata Suryadharma Ali usai peresmian penggunaan gedung Kampus UIN Sultan Syarif Kasim di Pekanbaru, Senin (18/10).
Program MBI menurut rencana Kementerian Agama akan tersebar di beberapa daerah, seperti Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kalimatan Selatan, Sulawesi Selatan dan Riau. Pembangunan MBI di Riau tepatnya berlokasi di Kota Dumai dan prosesnya telah berlangsung sejak tahun 2008.
"Bukan buat menghentikan pembangunan madrasah, tapi evaluasi pada strateginya," kata Suryadharma yang juga ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ia menjelaskan, pihaknya menginginkan evaluasi karena strategi rencana MBI dinilai kurang tepat. Untuk ke depannya, lanjut Suryadharma, pembangunan MBI akan dilakukan dengan proses yang bertahap. Menurut dia, pemerintah daerah diharapkan dapat mengajukan madrasah unggulan sehingga potensi institusi yang sudah ada dapat dikembangkan.
Proses pembangunannya juga tak instan karena dimulai dengan tahap persiapan kelas internasional, kelas internasional, baru terakhir mendapatkan status sekolah internasional. "Jadi tidak ada itu madrasah 'ujug-ujug' jadi bertaraf internasional," ujar Suryadharma sembari berkelakar.
SDA, panggilan akrab Suryadharma menambahkan, penerapan strategi MBI yang instan akan ditiadakan karena potensi kegagalannya besar.