REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Sebuah saluran televisi Inggris menolak panggilan dari pihak militer dan memilih untuk maju terus menayangkan sebuah film drama dokumenter, Kamis (21/10) yang menggambarkan Pangeran Harry diculik oleh pejuang Taliban di Afghanistan. Channel 4 tetap akan menayangkan film berjudul ''The Taking of Prince Harry'' itu meskipun Kepala Angkatan Bersenjata Inggris, Marsekal Udara Sir Jock Stirrup, Ahad lalu telah meminta agar tayangan itu dibatalkan.
''Ya, kami tetap menampilkan film itu seperti yang direncanakan,'' ujar seorang juru bicara Channel 4 kepada AFP. ''Kami selalu katakan bahwa ini merupakan film dokumenter yang bertanggung jawab terhadap risiko yang dihadapi personil angkatan bersenjata Inggris di Afghanistan dan kemungkinan tertangkapnya personel dengan jabatan tinggi.''
Channel 4 menganggap, film itu termasuk program yang sah dan waktunya pun tepat. Pangeran Harry (26) berada di urutan ketiga penerima tahta kerajaan Inggris. Dia pernah bertugas di kesatuan di tentara Inggris yang ditugaskan di Afghanistan selama 10 pekan. Namun dia ditarik dari sana pada 2008 setelah media massa menyebarluaskan informasi keberadaannya di Afghanistan karena membahayakan keamanannya. Masalahnya, kakak Harry, Pangeran William (28) mengatakan awal pekan ini bahwa dia bertekad untuk ikut bertugas ke Afghanistan seperti yang telah dilakukan adiknya.
Film dokumenter berdurasi 90 menit itu menampilkan adegan fiksi dari aktor Sebastian Reid yang memerankan Harry ketika ditangkap militan di Afghanistan. Militan itu sempat menodongkan senjatanya ke wajah Harry sebelum penculiknya itu menaik kembali pelatuknya. Harry juga dipaksa muncul dalam tayangan propaganda Taliban dan Alqaidah.
Film tersebut juga menampilkan Harry sedang berhadapan dengan seorang penganut Islam radikal kelahiran Inggris dan rincian pendekatan yang dilakukan pemerintah Inggris untuk negosiasi pembebasan sandera. Inggris selama ini konsisten dengan kebijakannya untuk menolak pembayaran tebusan untuk membebaskan sandera.
Istana Buckingham menolak untuk mengomentari film tersebut. Namun sumber di militer mengutuk penayangan film itu karena dianggap tidak menghormati 10 ribu pasukan Inggris yang tengah bertugas di Afghanistan. Harry yang dikenal sebagai Letnan Wales di militer, saat ini sedang mengikuti pelatihan untuk menjadi pilot helikopter dengan Korps Pasukan Udara. Dia sedang belajar menerbangkan helikopter serbu Apache.