REPUBLIKA.CO.ID,MENTAWAI--Data Posko Darurat Penanganan Bencana di Kecamatan Sikakap, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat, mencatat jumlah korban tewas akibat gempa dan tsunami terus bertambah sampai Kamis pukul 21.15 WIB mencapai 365 orang dan hilang 332 orang.
Sementara rumah masyarakat yang rusak berat tercatat 436 unit, rusak 190 unit, dan sarana pendidikan SD empat unit, SMA satu unit. Sedangkan fasilitas umum, berupa rumah dinas sebanyak enam unit, rumah ibadah enam unit, jembatan lima unit, resort dua lokasi dan kapal pesiar satu unit.
Pencarian terhadap korban hingga Kamis senja masih dilanjutkan tim gabungan dengan menelusuri perairan di kawasan desa-desa yang terkena dampak bencana tsunami. Korban yang mengalami luka-luka dari sejumlah desa sudah dievakuasi ke pengungsian di Sikakap untuk mendapatkan pertolongan pengobatan.
Sedangkan korban yang berada di pengungsian sudah mulai dilakukan distribusi bantuan oleh tim gabungan, bahkan sudah ada tim gabungan yang membangun tenda darurat, seperti di perkampungan penduduk Purou-rougat. Perkampungan Purou-rougat, merupakan satu daerah terparah yang terkena dampak bencana gempa dan hantaman gelombang tsunami.
Untuk mencapai ke lokasi perkampungan itu, harus melalui jalur laut dengan menggunakan speed boat yang menghabiskan satu jam. Sejumlah kapal pengangkut bantuan logistik dari Pelabuhan Teluk Bayur-, sudah merapat di Sikakap --posko utama tanggap darurat--.
Bantuan dari Padang ada yang didistribusikan melalui jalur udara dengan pesawat hercules milik TNI Angkatan Udara ke lokasi terkena dampak tsunami. Pada hari ketiga pascagempa dan tsunami, warga Mentawai masih banyak yang memilih untuk bertahan di pengungsian, meskipun sebagian sudah ada yang dievakuasi.