REPUBLIKA.CO.ID, MANILA--Pemberontak komunis yang bersenjata berat menewaskan tiga tentara ketika mereka menyerang satu patroli pasukan yang mengawas satu proyek jalan raya pemerintah di Filipina utara, kata militer, Ahad (31/10).
Tiga tentara lain juga cedera dalam serangan Sabtu oleh pemberontak Tentara Rakyat Baru (NPA) di provinsi Abra, kata militer. "Operasi pengejaran terhadap pemerintah masih berlangsung," kata juru bicara militer wilayah itu Letkol Loreto Mangundayao.
Ia mengatakan sekitar 20 pemberontak NPA ikut serta dalam serangan itu, dan terlibat baku tembak dengan pasukan bantuan sebelum dipaksa mundur. Pasukan sedang melakukan patroli di daerah tersebut setelah ada laporan-laporan oleh kontraktor proyek lokal itu bahwa pemberontak NPA menuntut 'pajak revolusioner' untuk mereka guna merampungkan jalan raya itu.
Pajak revolusioner adalah satu bentuk pemerasan, sumber dana utama NPA dalam tahun-tahun belakangan ini setelah dana dari penyumbang luar negeri dan simpatisan mengering. NPA adalah satu unit bersenjata Partai Komunis Filipina (CPP), yang melakukan pemberontakan Maois paling lama di Asia sejak tahun 1969.
Perundingan perdamaian dengan pemerintah terhenti sejak tahun 2004 segera setelah Manila menolak tuntutan-tuntutan pemberontak untuk meminta pemerintah-pemerintah Eropa mencabut CPP-NPA dari daftar organisasi-organisasi teroris mereka.