REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN---Selain kebutuhan logistik untuk pengungsi, posko pengungsian di tiga desa di Klaten (Desa Bawukan, Keputra, dan Dompol) masih membutuhkan pakan ternak. Persediaan konsentrat dari Pemerintah Kabupaten Klaten, Jateng tinggal 4 ton, sementara kebutuhan pakan ternak mencapai 78 ribu kilogram setiap harinya.
Pakan dengan jumlah tersebut dibutuhkan oleh sekitar 2.000 ternak milik pengungsi. Kebutuhan tersebut semakin mendesak dengan adanya rencana evakuasi paksa ternak. Hal ini menyusul semakin meningkatnya aktivitas Gunung Merapi yang membahayakan ternak maupun pengungsi.
Menurut koordinator posko induk pengungsi Merapi Kabupaten Klaten, Joko Roekminto, sejumlah pengungsi nekat kembali ke rumahnya masing-masing pada pagi hari untuk memberi makan ternak. Hingga Senin (1/11), baru sekitar 10 ternak yang diselamatkan.
“Dengan sisa pakan yang dimiliki pemkab tidak akan memenuhi kebutuhan 2000 ternak. Padahal saat ini, Merapi susah diprediksi sehingga sangat membahayakan warga yang kembali ke rumah untuk memberi makan ternak, “ ujarnya di pos pengungsian Desa Keputran, Senin (1/11).
Keluarnya awan panas yang terjadi pada Senin pukul 10.02 juga sempat menyebabkan kepanikan pengungsi yang mencari rumput. Mereka dengan kecepatan tinggi memacu kendaraan menyelamatkan diri ke posko pengungsian.