Sabtu 13 Nov 2010 05:17 WIB

3.650 Ton Beras Asal Vietnam Masuk Banten

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Djibril Muhammad
Beras
Foto: sragen.go.id
Beras

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON--Sedikitnya 3.650 ton beras impor yang dibawa kapal MV Tan Binh 05 berbendera Vietnam bongkar muat di Pelabuhan Peti Kemas Indah Kiat, Merak, Cilegon, Banten, Jum'at (12/11). Bongkar muat sempat tertunda karena harus berpindah pelabuhan dari Pelabuhan Ciwandan ke Pelabuhan Peti Kemas Indah Kiat.

Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Intelijen pada Kantor Bea Cukai Tipe Madya Pabean, Merak, Pangestu Widiyanto, mengatakan perpindahan bongkar muat dari Pelabuhan Ciwandan ke Pelabuhan Peti Kemas Indah Kiat bukan persoalan besar. Keterlambatan bongkar muat hanya masalah teknis saja.

Menurutnya, tidak ada persoalan dengan izin timbun beras impor tersebut. "Semua dokumen sudah lengkap, bahkan surat dari Kementerian Industri juga ada. Jadi tidak ada persoalan dengan keberadaan beras impor asal Vietnam tersebut," kata Pangestu.

Salah seorang petugas yang memeriksa kapal tersebut dari Kantor Bea dan Cukai Merak, Enggar Priyonggo, mengatakan beras tersebut merupakan pesanan Bulog dan sudah melalui prosedur dan mekanisme yang sah. "Jadi kuota beras impor yang diturunkan di Banten hanya sebanyak 105 ton. Soal, apakah beras ini akan dipergunakan untuk kebutuhan di wilayah Banten, kami tidak tahu," kata Enggar.

Menurutnya, pelabuhan yang ditunjuk untuk bongkar muat beras impor tersebut bukan hanya di Banten, tetapi juga 15 pelabuhan lainnya di seluruh Indonesia, termasuk Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kepala Seksi Karantina Tumbuhan pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon, Juhariyono, mengatakan beras yang masuk melalui Pelabuhan Indah Kiat itu terlebih dahulu akan diperiksa oleh Balai Karantina.

"Kita akan mengambil sampel dan memeriksa kemungkinan terdapatnya hama dalam beras impor tersebut," terangnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement