Jumat 19 Nov 2010 06:34 WIB

Penarikan Pasukan Asing di Afghansitan akan Mundur

Rep: Hiru Muhammad/ Red: Endro Yuwanto
Tentara AS
Tentara AS

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL--Rencana penyerahan tanggung jawab keamanan wilayah Afghansitan dari pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kepada pemerintah Afghansitan dimulai pertengahan tahun 2011. Adapun beberapa wilayah lainnya baru bisa dilakukan setelah tahun 2014.

Menurut seorang pejabat militer NATO Rabu (18/11), mundurnya batas waktu penyerahan tanggung jawab keamanan itu lantaran masih buruknya kondisi keamanan di beberapa wilayah di Afghanistan saat ini. Bahkan Menteri Pertahanan Prancis, Alain Juppe menyebut Afghansitan sebagai 'sebuah jebakan bagi semua pihak yang terlibat.' Pasalnya, banyak pemimpin Eropa yang memperoleh tekanan kuat dari dalam negeri lantaran banyaknya pasukan asing yang menjadi korban dalam peperangan yang mereka nilai tidak populer itu.

Karena itu masalah Afghansitan akan menjadi perhatian utama bagi semua pemimpin NATO dalam pertemuan tahunan mereka yang dimulai Jumat mendatang. Termasuk membahas langkah dan jumlah pasukan yang akan ditarik mundur sebagai agenda utama pertemuan tersebut.

Sebelumnya Presiden Afghansitan, Hamid Karzai menyebut tahun 2014 menjadi batas waktu bagi pemerintahnya untuk bertanggung jawab penuh atas keamanan nasionalnya setelah menerima penyerahan dari pasukan internasional. Sedangkan Washington mulai menarik pasukannya secara bertahap pada 2011.

Meski sejumlah kalangan masih meragukan hal itu melihat perkembangan yang terjadi di Afghansitan, namun Menteri Pertahanan AS Robert Gates dan Menteri Luar Negeri, Hillary Clinton menyebut rencana itu cukup realistis.

Target 2014 merupakan bagian dari rencana besar Karzai termasuk rencana melibatkan dialog dengan pemimpin Taliban. Kedua pihak yang bertikai itu akan membahas serangkaian masalah seperti reintegrasi, rekonsiliasi dan menyiapkan pasukan Afghanistan dalam melakukan proses transisi. ''Kami berharap proses transisi akan dimulai pertengahan tahun 2011 mendatang,'' kata Mark Sedwall, pejabat sipil NATO di Afghansitan.

Sedwill tidak menyebutkan di mana proses transisi itu akan dimulai. Namun, AS dan pemimpin NATO tidak mau berkomentar banyak soal itu. Proses tersebut dapat dimulai di kawasan distrik, ketimbang di wilayah provinsi. Transisi itu sendiri bisa dilakukan tahun 2015 atau sesudahnya, karena di beberapa wilayah kondisi keamanannya belum memungkinkan. ''Kami berharap dapat memiliki strategi yang lebih baik di negara ini saat itu,'' katanya.

Pasukan NATO saat ini telah memberikan pelatihan militer bagi pasukan Afghansitan termasuk mengatasi beban dalam pertempuran. ''Akhir 2014 bukan berarti misi usai, tapi misi berubah. Ini titik perubahan, bila anda menyukainya,''kata Sedwill.

Aksi kekerasan yang terjadi di Afghanistan saat ini adalah yang terburuk sejak pasukan AS dan sekutunya berhasil menjatuhkan rezim Taliban tahun 2001. Sekjen NATO, Fogh Rasmussen, Senin lalu menyebut pihaknya tidak memiliki pilihan untuk menghadapi Taliban selain menggelar operasi militer. 

Presiden AS, Barack Obama yang akan meninjau ulang strategi perang Afghansitan Desember mendatang, telah menetapkan Juli 2011 sebagai batas waktu dimulainya penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Hal itu juga akan diikuti sejumlah pemimpin Eropa lainnya yang menempatkan pasukan di sana.

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement