REPUBLIKA.CO.ID,Belum-belum Kate Middleton sudah menyandang peringkat perempuan paling sering difoto di Inggris. Perempuan berusia 28 tahun yang menggemari fashion ini dinilai perempuan yang tak neko-neko soal gaya. Media di Inggris rata-rata sudah menilainya glamor dan elegan. Ia pun dinilai tidak usah "berupaya keras" untung bisa dianggap cita rasa fashionnya.
Perempuan bernama Catherine Elizabeth Middleton ini tidak memiliki darah bangsawan namun terlahir dari keluarga pengusaha yang kaya raya. Putri dari Michael dan Carole Middleton ini sempat mengalami hubungan pasang surut dengan Pangeran William, bahkan baru-baru ini sempat dikabarkan putus. Dengan berita pertunangannya pertengahan pekan ini, Kate yang bakal menjadi calon ratu akan semakin menjadi sorotan publik, seperti halnya mendiang Putri Diana.
Sama halnya saat Putri Diana, gaya anggunnya pun banyak ditiru perempuan Inggris dan selalu ditilik oleh pengamat fashion dan ditiru banyak produsen pakaian.
"Dia memiliki garis feminin, dan dia tidak usah bekerjakeras untuk menjadi fashionista," kata Hilary Alexander, direktur fashion surat kabar The Telegraph. "Kemungkinan akan ada tekanan besar, sudah tidak ada pernikahan kerajaan dengan skala sebesar ini selama hampir 30 tahun," sambungnya. Bahkan sudah ada fashion blog dikhususkan untuk Middleton dan pilihan fashionnya.
Terlepas dari kenyataan bahwa orangtuanya yang kaya raya, ia bukan perempuan yang hanya berbelanja di butik mahal. Bahkan ia sering terlihat berbelanja di toko-toko kelas menengah yang tidak terlalu "bermerk".
Namu untuk gaun pengantinnya kemungkinan Kate tidak akan bebas memilih perancang dari luar negeri dan akan diharapkan memilih perancang Inggris.
Pangeran William dan Kate sudah memulai rencana pernikahannya yang akan dilangsungkan tahun depan, meski belum ada tanggal resminya. Media di Inggris berspekulasi bahwa pasangan ini akan menikah pada musim semi atau musim panas tahun depan, kemungkinan pada bulan Mei atau Agustus.
Tempat pernikahan mereka pun kini menajdi spekulasi tabloid di Inggris, apakah mereka akan melangsungkan pernikahan di Westminster Abbey atau katedral St Paul. Di tempat yang disebut terakhir inilah Pangeran Charles dan Putri Diana menikah pada 1981.
Seorang juru bicara kerajaan mengatakan, pasangan itu menghabiskan pagi hari Rabu (17/11) untuk pertemuan dengan staf rumah tangga untuk membicarakan pernikahan dan akan terlibat dalam mengorganisir semua rinciannya.
"Ini sangat jauh hari mereka seperti pasangan lain, dan mereka akan membuat keputusan semua jalan melalui - mereka ingin hari yang akan menyenangkan bagi semua orang," katanya, berbicara secara anonim sesuai dengan kebijakan istana.
Pejabat istana membuat pengumuman tanggal dan tempat setelah anggota lain dari keluarga kerajaan, Middleton dan pemerintah telah berkonsultasi. Saat ini masih terlalu dini untuk memperkirakan biaya atau berapa banyak jumlah dana yang harus ditanggung wajib pajak. Masalah ini akan menjadi sensitif saat pemotongan anggaran meluas dan langkah-langkah penghematan di seluruh Inggris terjadi.
"Saya pikir konyol jika mereka meminta kami untuk membayar pernikahan. Kami tidak meminta mereka untuk membayar untuk pernikahan kami, jadi mengapa kita harus membayar tagihan mereka?" kata Anna Simons, (35 tahun) konsultan TI asal Hammersmith. Ia menilai bahwa ini pernikahan kerajaan, bukan pernikahan negara.
Juru bicara untuk kantor William mengatakan pasangan itu sadar dari situasi ekonomi saat ini. Dia menekankan bahwa pernikahan itu tidak akan menjadi acara negara, tidak seperti perniakhan orangtuanya, karena William bukan merupakan pewaris tahta di urutan pertama.
Biaya acara ini bisa datang dari jumlah 7,9 juta pound yang merupakan anggaran tahunan pemerintah yang diberikan kepada rumah tangga kerajaan Ratu Elizabeth II. Dana seebsar itu digunakan untuk membayar membayar gaji dan fungsi resmi keluarga kerajaan. Namun bisa juga biaya pernikahan itu berasal dari kocek pribadi sang pengantin dan keluarganya.
Paling tidak, wajib pajak akan terbebani biaya keamanan mengingat akan banyaknya personel keamanan yang dikerahkan untuk mengamanka n pernikahan itu. Meski diperkirakan pernikahan kerajaan itu akan menyedot perhatian publik dan akan dapat mendorong perekonomian Inggris. Industri pariwisata di Inggris menyatakan monarki menghasilkan uang sekitar 500 juta pound atau sekitar 800 juta dolar dari turis asing.