REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Cina menyatakan kecemasannya atas laporan-laporan bahwa Korea Utara menembaki sebuah pulau Korea Selatan, Selasa (23/11), dalam peningkatan ketegangan terbaru di semenanjung Korea. Seorang juru bicara Kementerisn Luar Negeri Cina, Hong Lei, dalam satu jumpa wartawan mengatakan kedua pihak dari semenanjung Korea yang terbagi dua itu harus brusaha lagi untuk membantu perdamaian.
Ia juga mengatakan sangat penting kembali ke perundingan enam negara yang bertujuan mengakhiri program senjata-senjata nuklir Korut. "Kami mendengar laporan-laporaan dan menyatakan kecemasan kami. Situasi itu masih perlu dikonfirmasikan," kata Hong menjawab satu pertanyaan tentang serangan artileri Korut itu.
"Cina mengharapkan pihak-pihak yang terkait bekerja lebih keras untuk membantu perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," katanya. "Kini penting sekali untuk memulai kembali perundingan enam negara."
Cina adalah satu-satunya sekutu penting Korut, dan dukungan ekonomi dan diploamtiknya penting untuk untuk menekan Kotut. Pemimpin Korut, Kim Jong Il, mengunjungi hina dua kali tahun ini untuk memperkuat hubungan.
Tetapi hubungan-hubungan itu menjadi satu masalah berat dengan Washington setelah pengungkapan bahwa Korut tampaknya telah melakukan langkah-langkah penting pada pengayaan uranium.Seorang pakar AS, Siegfried Hecker, yang baru-baru ini mengunjungi Korut, mengatakan akhir pekan ini ia melihat lebih dari mesin pemutar untuk memperkaya uranium dalam kunjungan ke faslitas nuklir Yongbyon.
Perundingan enam negara yang macet dan melibatan enam negara Cina, dua Korea, Jepang, Rusia dan AS dan bertujuan untuk menghentikan pembangunan senjata nuklir Pyongyang dengan imbalan bantuan. Korut yang miskin dan terkucil itu sangat tergantung pada satu-satunya sekutu utamanya, Cina bagi bantuan ekonomi dan dukungan diplomatik.