REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Pemeluk agama yang taat beribadah menjadi orang yang lebih bahagia. Hal ini terungkap dari hasil survei nasional yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Survei menunjukkan bahwa mayoritas publik Indonesia, yaitu sebanyak 84,7 persen, menyatakan mereka bahagia.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 14,2 persen responden mengatakan sangat bahagia dan 70,5 persen lainnya cukup bahagia. Sementara itu, jumlah mereka yang kurang bahagia dan tidak bahagia sama sekali mencapai 12,2 persen. Ada perbedaan penilaian kebahagiaan yang taat dan tidak taat beribadah.
"Mereka yang taat beribadah sedikit lebih tinggi tingkat kebahagiaannya dibandingkan mereka yang kurang taat beribadah," kata Direktur LSI, Sunarto Ciptoharjono, di Jakarta.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil survei itu, sebanyak 86,2 persen dari kelompok orang yang taat beribadah menyatakan sangat bahagia atau cukup bahagia. Hanya 11,7 persen yang tidak bahagia.
Lain lagi dengan kelompok yang tidak taat beribadah. Sebanyak 81,0 persen responden mengungkapkan mereka bahagia dan 15,5 persen lainnya tak bahagia. Ia mengatakan, perbedaan tingkat kebahagiaan juga tampak di kelompok mereka yang sering dan jarang mempertimbangkan ajaran agama, terutama sebelum mengambil keputusan penting dalam hidup.
Meskipun Sunarto menyatakan perbedaannya tipis, sebesar 86,0 persen responden yang merasa bahagia berasal dari kelompok publik yang sangat atau cukup sering mempertimbangkan ajaran agama sebelum mengambil keputusan yang dianggap penting dalam hidup. Untuk mereka yang terkadang atau bahkan tidak pernah mempertimbangkan ajaran agama sebelum mengambil keputusan yang dipandang penting dalam hidup, ada sebesar 81,5 persen yang menyatakan bahagia.
Menurut Sunarto, survei ini dilakukan secara random. "Tidak dipilih agama atau tingkat pendidikan tertentu. Namun, sebagian besar responden, yaitu 86,2 persen, beragama Islam," katanya. Dalam survei ini, responden yang berusia di bawah 19 tahun menyatakan sangat atau cukup bahagia, yaitu sebesar 95,8 persen. Responden di atas 50 tahun hanya 82,7 persen yang menyatakan sangat/cukup bahagia.
Berdasarkan tingkat pendidikannya, hanya sebanyak 80,0 persen responden lulusan SD atau di bawahnya yang menyatakan mereka bahagia. Sementara itu, responden yang pernah kuliah dan menyatakan bahagia mencapai 90,6 persen.
Tak berbeda dengan penghasilan. Responden berpenghasilan di bawah Rp 400 ribu, sejumlah 73,3 persen, mengaku bahagia. Sedangkan, yang mempunyai penghasilan di atas Rp 1 juta sebanyak 90,0 persen. Sunarto mengatakan, survei ini dilakukan dengan tatap muka pada awal Oktober 2010. Jumlah responden 1.000 orang dengan margin kesalahan plus minus empat persen.