Selasa 14 Dec 2010 12:00 WIB

Gelar Muktamar di Kapal Laut, PKNU Masuk MURI

KM Lambelu
Foto: Dokumentasi
KM Lambelu

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Terobosan dilakukan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). Bila acara muktamar lazimnya diadakan di hotel atau di gedung pertemuan, maka PKNU mengadakan muktamar di atas kapal laut.

Atas ide uniknya itu, PKNU masuk ke dalam Museum Rekor Indonesia sebagai partai politik pertama yang mengadakan muktamar di atas kapal.

Piagam penghargaan tersebut diserahkan Manajer MURI Sri Widyawati kepada Ketua Umum PKNU Choirul Anam sesaat sebelum Kapal Motor Penumpang (KMP) Lambelu yang menjadi ajang muktamar lepas sandar dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Senin (13/12).

"Ini peristiwa unik, pertama, dan langka. Memang sudah banyak kegiatan yang dilakukan di atas kapal, namun untuk kongres atau muktamar partai, ini yang pertama kali," kata Sri Widyawati.

Muktamar PKNU digelar di atas kapal KMP Lambelu milik PT PELNI dalam pelayaran dari Tanjung Perak menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 13-14 Desember 2010. Pembukaan muktamar dilakukan di Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Bangkalan, Madura, Minggu (12/12).

Muktamar diikuti sekitar 2.000 peserta yang berasal dari pengurus DPP, 27 dari 33 DPW, dan 267 dari 400-an DPC PKNU se-Indonesia.

Sementara itu Choirul Anam menegaskan, penyelenggaraan muktamar PKNU di atas kapal laut bukan dimaksudkan untuk mengejar sensasi. Namun untuk mengingatkan kader, juga rakyat Indonesia, bahwa Indonesia adalah negara bahari atau maritim.

"Kita keturunan bangsa pelaut, jangan lupa hal itu," kata Anam yang oleh sebagian besar peserta muktamar diharapkan bersedia memimpin kembali partai berbasis warga NU tersebut.

Ngomong-ngomong, berapa biaya sewa kapal untuk kongres itu? Ketua Panitia Muktamar, Muhtar Taher, mengungkapkan, untuk menggelar Muktamar di atas KMP Lambelu, pihaknya mengeluarkan dana sekitar Rp1,29 miliar.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement