REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat yang telah memberikan dukungan kepada Tim Nasional Sepakbola Indonesia ketika melawan Filipina. Melalui sepakbola, kata Presiden, rakyat bisa merasakan persatuan.
"Melalui sepakbola antara lain banyak lagi yang bisa kita lakukan, kita meraasakan kesatupaduan, tidak ada yang menbeda-bedakan identitas mereka, apapun asal daerahnya, sukunya, etnisnya, agamanya, profesinya, bahkan partai politiknya," kata Presiden di Istana Negara, Senin (20/12).
Presiden menyampaikan hal itu ketika memberi sambutan dalam acara penganugerahan Penghargaan Nasional Bidang Industri. Presiden berharap tradisi untuk bersatu bisa terus berkembang. Sebaliknya, dalam demokrasi, kata Presiden, sering ada benturan satu sama lain
"Dalam kehidupan demokrasi bisa saja kadang-kadang politik kita menghangat begitu, kadang-kadang ada benturan di antara elit politik baik di pusat mapun di daerah itu wajar, itu kehidupan demokrasi, demikianlah politik, tapi yang penting rakyat tidak boleh terpecah belah," katanya.
Pelajaran lain yang bisa dipetik, kata Presiden, bangsa Indonesia bisa mengubah keadaan. "Bisa mengubah sesuatu kalau bersatu, bersama-sama, berjuang, dan tidak saling menyalahkan satu sama lain," kata Presiden menegaskan.
Presiden mengakui peningkatan prestasi sepakbola Indonesia tidak terlepas dari Kongres Sepakbola Nasional di Malang pada Maret 2010 lalu. "Semua elemen saya lihat sendiri, saya juga ada di situ, mulai bekerja keras, berupaya, dan berikhtiar, belum setahun, hanya sembilan bulan, buahnya mulai kelihatan," katanya.
Presiden mengingatkan, prestasi Indonesia lolos ke final ini merupakan awal sebetulnya, belum boleh dikatakan sudah mencapai yang diharapkan," katanya. Presiden mengakui dulu kita sempat berputus asa, namun tidak mungkin sebuah olahraga bisa dimajukan kalau yang ada hanya rasa skeptis, pesimis, apalagi putus asa.