REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambut pimpinan barunya dengan mengadakan rapat pimpinan. Ketua KPK yang baru Busjro Muqoddas pun merasa optimistis menuntaskan antrian daftar kasus tindak pidana korupsi. "Kita mengadakan rapat perdana membicarakan kasus-kasus yang ada disini dan kelembagaan di KPK,"terang Busyro saat jumpa pers di auditorium Gedung KPK, Selasa (21/12).
Busyro saat itu hanya didampingi dua Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto dan M Jasin. Kedua pimpinan lainnya,Haryono Umar tak hadir karena kakinya masih sakit usai kecelakaan. Sedangkan Chandra M Hamzah sedang kunjungan dinas di Vietnam. Rapat berlangsung hampir dua jam.
Busyro merasa mantap untuk masuk dalam bagian kepemimpinan KPK. Lantaran,ujarnya,format kepemimpinan KPK salin memperkuat dengan format collective collegial dan komplementer satu dan lain. "Saya masuk disini dengan format seperti itu di KY. Implikasinya semua masalah eksternal dan internal akan diputuskan dalam pleno," imbuh Busyro.
Selain itu, ia terpikat dengan tradisi yang kuat di kelembagaan KPK. Seperti yang akan dilakukan untuk hari jadi komisi antikorupsi ini yang ke-7 pada 29 Desember mendatang. Mereka akan mengundang sejumlah tokoh mewakili unsur sipil untuk mengkritisi KPK. "Dibandingkan di KY tidak seperti itu. Disini jauh lebih kuat tradisinya,kami berlima siap membuka telinga lebar-lebar untuk kritik tersebut," ujar Busyro.
Ditanya terkait penanganan kasus Gayus dan Bank Century,Busyro dan pimpinan KPK lainnya akan bersinergi dengan lembaga hukum lainnya,yakni Kepolisian dan Kejaksaan Agung. "Kami tetap concern pada kasus ini karena riil dan menyita perhatian publik. Kami tetap berproses menuju kesana," imbuh Busyro.
Sementara itu, Bibit melihat kehadiran Busyro dapat membawa hal positif bagi penanganan kasus di lembaganya. "Gelar perkara akan dilakukan tiap hari. Pak Busjro membawa pengalaman dari tempat lain. Walaupun kita diam tapi tak diam atas kasus apapun,kita punya Ketua KPK yang legitimate kini," jelas Bibit.
Hal yang sama disebutkan M Jasin. Ia berharap, penindakan akan berjalan lebih bagus dan pencegahan pun akan mencapai target indeks persepsi korupsi tahun 2011 yang lebih bagus dari sebelumnya. Dari sisi pencegahan,imbuh Jasin,KPK akan memperkenalkan e-government sebagai bentuk pelaporan anggaran yang transparan serta mencegah penyimpangan di pengadaan barang dan jasa.