Jumat 24 Dec 2010 05:33 WIB

LSI: Sentimen Masyarakat terhadap Malaysia Tinggi

Rep: fernan/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Jelang laga final Piala AFF antara Malaysia melawan Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei kontroversial. Lembaga survei yang dipimpin Denny J.A. itu mengeluarkan hasil survei yang memperlihatkan sebanyak 59,2 persen orang Indonesia tidak suka kepada Malaysia.

Hal tersebut tentunya bakal mempertinggi tensi pertandingan antara Indonesia dengan Malaysia yang leg pertamanya akan berlangsung Ahad (26/12) nanti. Apalagi pada babak penyisihan Grup A lalu Indonesia berhasil mempermalukan Malaysia dengan skor 5-1 di Stadion Gelora Bung Karno.

"Hal ini memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia mempermasalahkan konflik yang selama ini terjadi, seperti masalah TKI, perbatasan, klaim sepihak Malaysia soal perbatasan, sampai kasus penangkapan beberapa petugas Kementerian Kelautan Indonesia oleh kepolisian Malaysia," ujar peneliti LSI, Ardian Sopa di Jakarta, Kamis (23/12).

Selain mengeluarkan hasil survei tentang tingkat ketidaksukaan orang Indonesia terhadap Malaysia, LSI kemarin juga mengeluarkan hasil survei tentang persepsi hubungan kedua negara. Hasilnya, menurut LSI, mayoritas publik Indonesia (67,5 persen) mempersepsi hubungan Malaysia dengan Indonesia buruk.

Selain itu, LSI juga menyimpulkan bahwa tingkat ketidaksukaan Indonesia dengan Malaysia lebih tinggi daripada tingkat ketidaksukaan Indonesia dengan negara-negara lain seperti Singapura, Australia, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis. LSI juga mengatakan, tingkat kebanggaan orang Indonesia terhadap negaranya sangat tinggi (92,1 persen).

Survei yang dikeluarkan LSI tersebut dilakukan sejak Oktober lalu dengan menggunakan metodologi multistage random sampling. Ardian mengatakan, survei yang dilakukan melalui wawancara tatap muka tersebut memiliki marjin kesalahan kurang lebih lima persen.

Ardian menyatakan hasil survei tersebut kemungkinan besar tidak mempengaruhi keamanan jalannya dua leg partai final antara kedua negara. "Memang terdapat kemungkinan, akan tetapi tidak akan terlalu besar. Banyak suporter Indonesia sudah cukup dewasa. Selain itu kemenangan telak pada babak penyisihan lalu akan mengurangi tensi tersebut," ujar Ardian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement