Rabu 12 Jan 2011 05:13 WIB

Mantan Panglima TNI: Pemimpin Itu tidak Berpikir Popularitas

Red: Stevy Maradona
Mantan panglima TNI Endriartono Sutarto
Foto: Blogspot
Mantan panglima TNI Endriartono Sutarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mantan panglima TNI, Endriartono Sutarto, mengkritik gaya kepemimpinan di Indonesia. Menurut dia, banyaknya persoalan yang menerpa Indonesia harusnya bisa diatasi bila pemimpin mumpuni.

Mantan komisaris PT Pertamina ini lantas mengajukan sejumlah kriteria pemimpin nasional seperti: berintegritas, visioner, dan kebijakannya merakyat. "Pemimpin itu tidak memikirkan popularitas dan memiliki keberanian dalam mengambil risiko," katanya dalam Diskusi Gerakan Integritas Nasional, Selasa (11/1).

"Pemimpin itu kalau perlu berani untuk diturunkan. Maka saya percaya rakyat akan mendukung pemimpin seperti itu," papar dia.

Endriartono juga mengkritik tindak tanduk pemerintah yang dianggap terlalu lamban dan acuh terhadap pelecehan yang dilakukan negara lain terhadap Indonesia. Menurut dia, pemerintah seharusnya tidak  membiarkan atau boleh dibilang menciptakan bencana kehormatan terjadi.

"Kita melihat bagaimana pelecehan yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia. Ini kemudian tidak direspon secara proporsional oleh Indonesia. Yang aneh, masyarakat malah dipaksa menerima kondisi itu," imbuhnya.

Endriartono juga mengatakan pemerintah tidak perlu mengambil langkah peperangan sebagai balasan terhadap tindakan provokasi tapi yang dibutuhkan adalah perlihatkan ketegasan. "Kenapa kita tidak bisa atau karena kita itu tidak berani," paparnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقَالُوْا لِاِخْوَانِهِمْ اِذَا ضَرَبُوْا فِى الْاَرْضِ اَوْ كَانُوْا غُزًّى لَّوْ كَانُوْا عِنْدَنَا مَا مَاتُوْا وَمَا قُتِلُوْاۚ لِيَجْعَلَ اللّٰهُ ذٰلِكَ حَسْرَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْ ۗ وَاللّٰهُ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu seperti orang-orang kafir yang mengatakan kepada saudara-saudaranya apabila mereka mengadakan perjalanan di bumi atau berperang, “Sekiranya mereka tetap bersama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh.” (Dengan perkataan) yang demikian itu, karena Allah hendak menimbulkan rasa penyesalan di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

(QS. Ali 'Imran ayat 156)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement