REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, menegaskan pemerintah tidak pernah berbohong kepada rakyat tentang capaian kinerjanya.
Menurut Gamawan, di Jakarta, Kamis, pemerintah menyajikan data capaian kinerjanya dengan transparan, sesuai dengan data yang ada. Jika kemudian ada target yang tidak tercapai, maka hal itu bukan berarti pemerintah berbohong.
"Pemerintah tidak ada niat membohongi rakyatnya. Ada target dan ada capaian yang dikemukakan secara obyektif," katanya. Mendagri memahami jika ada pihak-pihak yang memaknai capaian kinerja pemerintah secara berbeda-beda. Namun, Gamawan berharap perbedaan pendapat ini disampaikan secara konkret dan dibarengi dengan solusi yang dapat dilakukan.
"Tidak tertutup kemungkinan ada perbedaan, itu wajar, perbedaan itu kita akomodasi dan bagi pemerintah ini suatu masukan. Tapi akan lebih sehat lagi kalau masukan itu lebih konkret, ada tidak masukan, jalan keluar," katanya.
Berbicara tentang kemajuan di daerah, Gamawan mengatakan umumnya kondisi di daerah cukup stabil dan baik. Namun, kondisi setiap daerah berbeda-beda, ujarnya. Ada daerah yang mampu mencapai produksi beras melebihi target, tetapi ada juga daerah yang tidak banyak mengalami perkembangan, jelasnya.
Sementara itu, sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa juga membantah pemerintah melakukan kebohongan publik. "Ada mispersepsi sehingga ada pernyataan bahwa ada kebohongan publik oleh pemerintah. Hal ini tidak benar," kata Hatta dalam jumpa pers bersama tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu II, Rabu (12/1).
Penegasan serupa juga disampaikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto. "Pemerintah tidak pernah berbohong," kata Djoko di Kantor Kepresidenan.