REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Meski pemilihan ketua umum (ketum) Gerakan Pemuda (GP) Ansor belum dilaksanakan, salah satu kandidat ketum Ansor, Malik Haramain (anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR) memilik mengundurkan diri.
Ia menyatakan hal itu beberapa jam sebelum pemilihan ketum Ansor periode 2011-2016 dilaksanakan pada malam har ini. Malik mengaku mundur dengan alasan tidak mendapat restu dari orang tuanya.
“Abah saya meminta saya tidak melanjutkan rencana pencalonan saya sebagai ketua umum Ansor. Sebagai orang NU, saya menudurut orang tua,” kata dia kepada wartawan di Surabaya, Ahad (16/1).
Untuk diketahui, terdapat delapan kandidat ketua umum GP Ansor yang akan maju dalam Kongres Ansor ke-14 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Kamis (13/1) sampai Senin (17/1). Mereka akan menggantikan posisi yang saat ini dijabat Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul tersebut.
Kandidat itu antara lain, Khatibul Umam Wiranu (anggota Fraksi Partai Demokrat DPR), Nusron Wahid (anggota Fraksi Partai Golkar DPR), Malik Haramain (anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR), Marwan Jakfar (Ketua Fraksi PKB DPR), Munawar Fuad (mantan Sekjen GP Ansor), Chaerul Sholeh Rasyid (pengurus GP Ansor), Saiful Tamlika (anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR), dan Maskut Chandra Negara (Wakil Sekjen GP Ansor).